MADIUN (Jurnaljatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menilai transportasi kereta api (KA) bukanlah lokasi yang paling rentan dalam penularan COVID-19. Transportasi KA merupakan moda yang aman untuk melakukan perjalanan karena adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Berdasarkan hasil kajian para ahli, kereta api merupakan moda yang aman digunakan selama pandemi karena telah menerapkan protokol yang ketat,” sebut Manager Humas Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko yang melansir penyampaian oleh VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam siaran pers kepada Jurnaljatim.com, Selasa (8/9/2020).
Berbagai penelitian di Perancis, Jepang, dan Amerika menunjukkan bahwa tidak ada penemuan kluster COVID-19 di transportasi publik. Jurnal yang diterbitkan Universitas Oxford juga mengatakan, penyebaran COVID-19 pada pelanggan kereta dapat dicegah dengan menerapkan berbagai protokol pencegahan.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kereta api menjadi klaster penyebaran COVID-19. Meskipun terdapat himpunan atau kerumunan banyak orang, namun tidak menjadi klaster penyebaran COVID-19 berkat adanya penerapan protokol kesehatan.
Adapun penelitian yang dilakukan ITB mengungkapkan bahwa transportasi umum tidak menjadi sumber infeksi jika pelanggan mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, physical distancing, dan mencuci tangan, serta memberikan perlindungan khusus untuk petugas frontliner.
KAI disiplin terapkan protokol kesehatan
Seluruh penelitian tersebut, kata Ixfan selaras dengan yang telah KAI lakukan, karena KAI secara disiplin telah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar Gugus Tugas Nasional.
Setiap pelanggan KA jarak jauh harus menyertakan surat keterangan bebas COVID-19, pelanggan yang akan naik KA juga harus dalam keadaan sehat. Pelanggan wajib menggunakan masker dan menjaga jarak saat di stasiun dan selama perjalanan.
Disamping itu, lanjut Ixfan, KAI menyediakan wastafel portabel dan hand sanitizer di titik-titik strategis stasiun dan kereta api untuk menjaga agar pelanggan tetap higienis.
“Kami pun mengikuti rekomendasi dari Gugus Tugas Nasional untuk penggunaan face shield sebagai perlindungan tambahan. Face shield kami berikan secara cuma-cuma bagi pelanggan KA Jarak Jauh,” imbuhnya
Pembersihan seluruh rangkaian kereta seusai beroperasi, rutin KAI lakukan dengan menggunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan. KAI juga menugaskan petugas kebersihan di kereta untuk menyeterilkan bagian dalam kereta yang sering tersentuh oleh pelanggan tiap 30 menit sekali.
KAI mewajibkan petugas yang berinteraksi langsung dengan pelanggan untuk cek kesehatan termasuk suhu tubuh sebelum bertugas. Mereka juga harus memakai APD seperti masker, face shield, dan sarung tangan.
“Kami terus mengampanyekan gerakan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak (3M) kepada seluruh pelanggan dan pegawai,” tambahnya.
Berdasarkan data, pada September 2020, KAI Daop 7 Madiun rata-rata melayani 5.491 pelanggan perhari, naik 7 persen dibanding bulan Agustus yaitu rata-rata 5.120 pelanggan per hari.
Hal itu menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terus tumbuh akan layanan KAI yang dapat diandalkan di tengah pandemi corona.
“Seluruh protokol tersebut kami lakukan untuk menjadikan kereta api sebagai angkutan massal yang aman, nyaman, selamat, dan tetap bisa menjaga kesehatan para pelanggan dan pegawai,” pungkasnya.
Editor: Hafid