Tiga Kali Gagal Bunuh Diri, Pemuda Patianrowo Ditemukan Tergantung

NGANJUK (Jurnaljatim.com) – Pemuda bernama Baker Ibnu Syaifudin (30), RT 03 RW 02 Ngepung Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa timur (Jatim) ditemukan dengan cara di dapur rumahnya, Jumat (7/8/2020) dini hari.

Kasubbag Humas Polres Nganjuk Iptu Rony Yunimantara mengatakan, selama ini tinggal di dengan kedua orang tuanya Sayuti (60) dan Sukarti (60). Sebelum kejadian, pada Kamis (6/8/2020) sore ayahnya Sayuti pamit berangkat pergi bekerja menarik di Kertosono. Sedangkan ibunya

“Pas di rumah sama ibunya, korban teriak- teriak kepada ubunya. Karena takut dipukul, ibunya keluar kerumah cucunya yang terletak di depan Balai desa Ngepung Kecamatan Patianrowo,” ujar Rony dikonfirmasi.

Setelah Sayuti dan Sukarti pulang ke rumah lewat dapur, mendapati anaknya posisi gantung diri di Neret terbuat dari bambu menggunakan kain sarung. Spontan, Sukarti menjerit histeris dan minta pertolongan pada tetangga sekitar dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Patianrowo.

“Anggota langsung mendatangi lokasi adn mengecek korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.

Tiga kali percobaan dunuh diri

Dari pemeriksaan di tubuh korban, tidak ditemukan bekas tanda penganiayaan. Pria itu dipastikan meninggal karena gantung diri. Disamping mayat, ada kursi lincak dari bambu yang digunakan korban untuk memanjat, dan sepasang sandal jepit milik korban.

Keterangan dari orang tuanya, bahwa korban punya riwayat depresi saat sakit pernah minum pil sekali telan yang seharusnya sesuai petunjuk diminum 4 butir, namun dia minum langsung sebanyak 20 dua puluh butir sekaligus.

“Korban sudah mencoba bunuh diri sebanyak 3 kali. Yang pertama lupa karena sudah lama, lanjut yang kedua 1 tahun yang lalu di tahun 2019 kemudian yang ke 3 hari ini tadi berhasil meninggal dunia,” imbuhnya.

Menurut Rony, keluarga korban menerima kematian Baker Ibnu Syaifudin dengan ikhlas dan tidak berkenan dilakukan serta untuk membuat surat pernyataan. korban lalu diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan.


Editor: Azriel