MADIUN (Jurnaljatim.com) – Minat masyarakat menggunakan jasa transportasi kereta api terus meningkat. Sejak beberapa KA jarak jauh kembali dijalankan pada bulan Juni hingga Agustus 2020, pelanggan KA terus bertambah.
Manager humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan, bertambahnya minat pelanggan yang menggunakan kereta api untuk bepergian di masa adaptasi kebiasaan baru terlihat dari peningkatan volume penumpang KA jarak jauh yang naik di wilayah Daop 7 Madiun.
“Selama 13 hari di bulan Agustus, pelanggan dari Daop 7 sejumlah 7.059 atau naik 189 persen dari bulan Juli yang hanya terdapat 3.733 pelanggan ditanggal yang sama,” jelas Ixfan kepada Jurnaljatim.com, Jumat (14/8/2020).
Kembali Operasikan 3 Kereta
Bertambahnya pengguna KA sekaligus memenuhi animo pelanggan yang begitu besar, PT KAI (Persero) kembali menambah jumlah operasional KA jarak jauh. Ixfan mengatakan, jika sebelumnya ada 8 KA jarak jauh yang beroperasi dan berangkat atau melintasi wilayah Daop 7 Madiun, saat ini ada tambahan tiga KA yang kembali dioperasikan.
Yakni KA Mutiara Selatan relasi Malang-Madiun-Bandung – Gambir PP; KA Argo Wilis relasi Surabaya – Madiun – Bandung – Gambir PP, dan KA Malabar relasi Malang – Pasarsenen PP lewat Madiun – Bandung.
Sedangkan 8 KA jarak jauh yang sebelumnya sudah beroperasi yaitu KA Bima; Turangga; Pasundan; Sritanjung; Kahuripan; Matarmaja; Wijayakusuma, dan Brantas yang mulai kembali dijalankan hari ini. Dioperasikannya kembali beberapa KA regular itu, kata Ixfan, KAI juga menambah waktu operasional sejumlah KA.
“Bila sebelumnya beberapa KA hanya beroperasi di akhir pekan atau hari-hari tertentu, dengan antusiasme penumpang yang tinggi, maka KA tersebut dijalankan setiap hari. Contohnya KA Bima yang sebelumnya hanya beroperasi tiap Jumat – Minggu, tapi mulai hari ini KA itu berjalan tiap hari,” jelasnya.
“Jadi, hingga saat ini jumlah KA jarak jauh yang sudah dijalankan kembali ada 11 KA dengan 22 perjalanan,” sambungnya.
Ia menambahkan, protokol kesehatan pencegahan COVID-19 diterapkan sangat ketat di kereta api. Mulai dari pelanggan datang ke stasiun, saat di dalam kereta, hingga tiba di stasiun tujuan. Tujuannya, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa perjalanan dengan kereta api, selain nyaman, juga menurunkan resiko terjadinya penularan penyakit berbahaya.
“Semoga operasional kembali beberapa KA regular ini bisa di maksimalkan oleh masyarakat yang ingin bepergian, baik dalam rangka bekerja, menempuh pendidikan, maupun berlibur. Dengan catatan harus selalu memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.
Editor: Hafid
Komentar