JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Petugas gabungan TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan menggeledah puluhan remaja yang sedang nongkrong di kawasan terminal peziarah makam Gus Dur di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Pemeriksaan itu untuk mengantisipasi adanya barang bawaan terlarang seperti sajam, bahan peledak, dan narkoba.
Awalnya, Jumat malam (12/6/2020), petugas gabungan melakukan patroli skala besar diseputaran kota. Yakni di Jalan Wahid Hasyim, Alun-alun, Stasiun, Pandanwangi, dan sejumlah pusat keramaian. Setelah itu, puluhan personel bergerak menuju ke kawasan terminal peziarah makam Gus Dur Tebuireng, Kecamatan Diwek.
Begitu tiba di lokasi, didapati puluhan kelompok anak berusia belasan tahun yang sedang duduk bergerombol. Saat didatangi, mereka tidak ada yang memakai masker. Tim Urkes Polres Jombang lalu mengecek satu persatu suhu tubuhnya dengan alat thermo gun tembak kepala.
“Ini gimana kok tidak ada yang pakai masker. Patuhilah imbauan pemerintah agar kalian tidak tertular virus corona. Imbauan itu demi kesehatan diri sendiri dan orang lain,” ujar Kasatresnarkoba Polres Jombang AKP Moch Mukid kepada anak-anak muda tersebut.
Periksa barang bawaan
Petugas lalu memeriksa barang bawaan mereka berikut dengan kendaraan sepeda motornya yang mayoritas ‘protolan’ tidak sesuai dengan standart. “Silahkan buka jok motornya,” pinta Mukid dengan tegas.
Saat diperiksa, di dalam salah jok satu motor ada yang membawa lem. Pemilik langsung diinterogasi kegunaan lem tersebut. Pasalnya, beberapa bulan lalu, beredar lem Aibon digunakan sebagai ‘pengganti’ narkoba. Salah satu zat berbahaya yang terkandung di dalam lem aibon adalah Lysergic Acid Diethyilamide (LSD).
“Lem ini dipakai apa, jangan-jangan mengandung narkoba untuk kamu hirup,” kata Mukid.
“Tidak pak, ini beli untuk memperbaiki barang di rumah,” sambung pemilik motor yang menjawab pertanyaan Mukid.
Setelah melakukan pemeriksaan, AKP Mukid menyampaikan, pemeriksaan terhadap puluhan anak muda itu untuk mengantisipasi adanya barang bawaan yang membahayakan orang lain. Di antaranya sejata tajam (Sajam), bahan peledak, serta narkoba.
“Ini mencegah terjadinya tindak pidana kriminalitas serta peredaran Narkoba di kalangan pemuda,” ujar Mukid kepada Jurnaljatim.com.
Selain pencegahan adanya gangguan kamtibmas, kata Mukid, patroli skala besar juga untuk memberikan imbauan pencegahan virus corona (COVID-19). Mukid mengatakan, menghadapi era normal baru atau new normal, masyarakat diminta untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.
Yakni, memakai masker, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak (physical distancing), serta mengurangi kegiatan di luar rumah. “Saat ini yang positif di Jombang sudah ada 126 orang. Mari bersama-sama kita putus rantai penyebaran virus corona dengan mentaati anjuran pemerintah. Semoga virus corona ini segera berlalu,” pungkasnya.
Editor: Hafid