SURABAYA (Jurnaljatim.com) – Seorang tenaga medis di Jawa timur (Jatim) meninggal akibat terinfeksi virus corona (COVID-19). Adalah dr. Miftah Fawzy Sarengat yang setiap harinya bertugas di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Meninggalnya dokter meninggalkan duka bagi semua, termasuk Gubernur Jawa timur Khofifah Indar Parawansa.
“Jawa Timur kembali kehilangan salah satu pahlawan medis yang meninggal karena terinfeksi Covid-19. dr. Miftah Fawzy Sarengat yang setiap harinya bertugas di RSUD Dr. Soetomo sebagai Chief of Residen Ilmu Penyakit Dalam FK Unair,” kata Khofifah dalam postingannya di instagram pribadinya Khofifah.ip, Kamis (11/6/2020).
“Doa terbaik kami, semoga almarhum meninggal dalam syahid dan diganjar oleh Alloh SWT dengan surga. Dan, semoga Alloh memberi ketabahan dan keikhlasan yang luas bagi keluarga besar yang ditinggalkan. Aamiin,” lanjut mantan Menteri Sosial RI tersebut.
Selain mendoakan dr Miftah, Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada selurub tenaga media yang telah berjuang di garda terdepan melawan COVID-19.
“Saya sampaikan kembali terima kasih kepada seluruh tenaga medis yang telah berjuang di garda terdepan melawan Covid-19. Dan sekali lagi saya meminta seluruh masyarakat terus bisa mematuhi protokol kesehatan, memakai masker saat di luar, mencuci tangan dan menjaga jarak aman,” tutupnya.
Kronologi Meninggal
Ketua Gugus Tugas Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi menjelaskan, Miftah sebelum meninggal sudah sakit sejak tanggal 27 Mei 2020. Namun ia masih menjalani praktik di RSUD dr. Soetomo. Pihak rumah sakit pun, kata Joni, sudah tidak menugaskannya di ruang isolasi karena kondisinya yang punya obesitas.
“Tapi dia tetap jaga dan masih praktik. Awalnya dia panas itu di rapid dan di swab negatif. Tapi terus keluhannya memberat dengan komplikasi-komplikasi,” ujarnya.
Karena sakitnya tak kunjung sembuh dan membutuhkan perawatan, Miftah kemudian dirawat di rumah sakit swasta tempat istrinya bekerja. Namun, karena kondisinya semakin memburuk akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Soetomo.
“Akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo dan masuk ke ventilator. Kita sudah berupaya, sudah kita lakukan plasma convalescent juga,” tuturnya.
Karena kondisnya sudah cukup berat. Penyakit bawaan yang dimiliki pun semakin memperburuk kondisi kesehatannya dan meninggal pada Kamis pagi (11/6/2020). Da. hasil swab lanjutan yang menunjukkan positif COVID-19.
“Beliau dimakamkan di Magetan sesuai permintaan keluarga,” ujarnya.
Joni menambahkan, untuk istri Miftah yang juga seorang dokter di sebuah rumah sakit swasta, saat ini tengah dirawat setelah dinyatakan positif COVID-19. Namun belum diketahui pasti darimana awal penularan di keluarga itu.
“Yang jelas istrinya positif. Istrinya juga dokter, saya tidak tahu mekanismenya dia mendapat infeksi saat di mana, bisa juga di praktek RSU dr Soetomo atau tempat istrinya kerja, atau papasan dengan pasien COVID-19,” imbuhnya.
Editor: Z. Arifin