JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Keluarga besar pondok pesantren Shiddiqiyyah, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang membagikan zakat fitrah kepada ratusan tukang becak dan fakir miskin. Pembagian ratusan zakat dilakukan dengan protokol kesehatan COVID-19 guna menghindari penularan virus corona.
Sebelumnya, mereka yang menerima zakat diminta cuci tangan dan dicek suhu tubuhnya dengan alat thermo gun. Setelah suhu tubuhnya normal, panitia kemudian menyerahkan bingkisan zakat fitrah dan sejumlah uang tunai yang dibungkus amplop.
Ketua Umum Dhibra Pusat Nyai Shofwatul Ummah menyampaikan, pembagian zakat kepada kaum duafa sudah dilakukan sejak tahun 1970 silam atau sekitar 40 tahun. Saat ini, kata dia, jumlah tukang becak yang menerima zakat sebanyak 178 orang.
“Kalau tukang becak ini menerima beras 5 kilogram, sarung dan uang sebesar Rp100 ribu,” kata Shofwatul Ummah kepada sejumlah wartawan di sela pembagian zakat fitrah di pondok setempat, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang, Senin (18/5/2020).
Ia menuturkan, zakat fitrah juga disalurkan kepada fakir miskir yang telah didata. Jumlah penerima sebanyak 480 orang. Selain itu untuk anak yatim yang mendapat santunan sebanyak 51 orang. Total keseluruhan yang dibagikan sebanyak 708 zakat fitrah.
“Pembagian zakat ke fakir miskin dan santuan ke anak yatim dilakukan door to door atau dari rumah ke rumah. Itu kita lakukan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19,” ujarnya.
“Untuk santunan pada anak yatim berupa beras, uang tunai dan baju batik,” sambungnya.
Menurut Shofyatul Ummah, dengan banyak sodaqoh mudah-mudahan Allah SWT akan memberikan perlindungan dari virus-virus termasuk virus corona yang saat ini sedang mewabah.
“Kalau kita banyak sadaqoh, di situ akan banyak keajaiban, mungkin virus corona ini segera akan berakhir karena banyak sadaqoh dari kami dan lainnya. Mudah-mudahan Indonesia jaya dan lestari dan makmur masyarakatnya,” tutupnya.
Editor: Hafid