Gali Kubangan, Warga Jombang Temukan Sumur Kuno di Sawah

(Jurnaljatim.com) Jombang menemukan sebuah bangunan menyerupai di sekitar areal persawahan di Dusun Gondang, Desa Mojokrapak, , .

Mulyadi (50) kali pertama yang menemukan bangunan itu, saat dia sedang menggali kubangan untuk resapan air limbah cucian mobil di areal persawahan milik Suhadi (38) warga desa setempat.

“Ditemukan pada Rabu siang (25/3/2020) kemarin,” kata pemilik sawah, Suhadi, Jumat (27/3/2020).

Saat itu, sedang menggalu di sawahnya sedalam satu meter. Didapati sejumlah batu bata merah di lokasi tersebut. Setelah batu bata itu dinaikkan ke atas permukaan, terlihat benda yang menyerupai sumur.

Bangunan itu berbentuk melingkar berukuran tebal 13 sentimeter yang disusun dua lapis. Diameter bata luar sekitar 110 sentimeter, sedangkan diameter sisi dalam sumur berukuran 50 sentimeter.

Bagian sumur tampak tersusun dua lapis bata merah besar. Setiap bata merah mempunyai dimensi 35 X 23 X 6 sentimeter. Seentara bagian tengah sumur masih tertutup tanah dan air. Kedalaman sumur diperkirakan 90 sentimeter.

Selain itu, juga ditemukan beberapa benda lainnya. Di antaranya pecahan batu atau fragmen keramik dan tembikar di sekitar sumur tersebut.

“Kalau temuan lainnya, batu bata yang tebal-tebal itu, sama serpihan-serpihan kecil-kecil itu,” ujarnya.

Hadi Ali, Koordinator Juru pelihara situs di Jombang mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari warga tentang dan telah mendatangi lokasi serta mengamankan sejumlah benda penemuan.

Dari identifikasi awal, Hadi memperkirakan batu bata besar dan temuan sejumlah pecahan keramik atau gerabah dan tembikar diduga kuat peninggalan era kerajaan di Abad ke 14 Masehi.

“Untuk sementara, dilihat dari pecahan keramik diduga kuat bersal dari Dinasti Ming di Cina yang berkuasa pada abad 14 sampai 17 Masehi. Sedangkan Fragmen tembikar yang pembuatannya sudah halus, diyakini dari masa Majapahit,” ujarnya.

Hadi mengatakan, pihaknya telah melaporkan seluruh temuan itu ke arkeolog BPCB Jatim. Selain itu juga melaor pendidikan dan kebudayaam setempat agar dilakukan penjagaan dari pihak-pihak tidak bertanggungjawab terhadap keberadaan situ kuno.

Dugaan awal, sumur kuno tersebut tidak berdiri sendiri. Keberadaan sumur yang diduga di era Majapahit tersebut menandakan pernah berdiri permukimna masyarakat Majapahit di sekitar lokasi temuan. Terlebih lagi terdapat terdapat fragmen keramik dan tembikar yang pada masa lalu biasanya menjadi perabotan rumah tangga.


Editor: Hafid