Terobos Palang Pintu, Truk Muat Gas Diseruduk Kereta BBM di Nganjuk

NGANJUK (Jurnaljatim.com) – Nekat menerobos palang pintu kereta api (KA) di perlintasan kereta Bagor, tepatnya di JPL 105 Kilometer 129+6 petakjalan Bagor-Saradan, truk muat tabung gas diseruduk kereta muat isi BBM Pertamina, Jumat (17/1/2020) dini hari.

Akibatnya, kecelakaan tidak bisa dihindari. Meski, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun kondisi truk mengalami kerusakan di bagian depan dan tengah bodi truk. Selain itu, kereta juga dan mengalami kelambatan.

Kanit Laka Satlantas , Ipda Sugino menjelaskan, kecelakaan itu terjadi di raya Nganjuk – Madiun, di perlintasan palang pintu KA Minthil masuk dusun Awar-awar, Mancon, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, .

“Tidak ada korban jiwa, sopir selamat dan kerugian materiil Rp 50.000.000,” ujar Sugino kepada Jurnaljatim.com.

Manager Humas Daop Madiun, , menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada pukul 01.30 Wib. Truk bernopol H 1963 GW berjalan dari arah timur ke barat tiba-tiba mogok dan terhenti tepat diatas rel sesaat palang mau ditutup.

“Laporan dari petugas JPL, saat itu alarm sudah bunyi. Pas mau ditutup, truk masih bergerak (menerobos) dan ternyata boks perseneleng mobil rusak dan mobil terhenti di atas rel,” kata Ixfan Hendriwintoko kepada Jurnaljatim.com.

Saat truk yang dikemudikan, Slamet Suyotno (47), asal Dusun Jurang, RT 002 RW 001, Desa Kemloko, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, , berhenti di tengah palang kereta dan tidak bisa jalan, tiba-tiba muncul kereta isi BBM Pertamina lokomotif Cc 2018307 relasi Beteng-Madiun.

Beberapa saat kemudian, petugas berlari kearah datangnya kereta dan diberikan tanda KA berhenti, serta masinis Lincah Wedotomo juga telah memperdengarkan semboyan atau tanda, tetapi KA sudah terlalu dekat dan akhirnya truk tetap menemper KA yang melintas.

PT KAI Ajukan Klaim

Ixfan menjelaskan, peristiwa kecelakaan tersebut sempat terjadi keterlambatan pembongkaran di Depot BBM Madiun. Kelambatan selama 200 menit. Tak hanya itu, juga terdapat kerusakan di KA isi BBM tersebut.

“Sempat dilakukan pertolongan lokomotif cadangan, karena KA mengalami kerusakan pada saluran pengereman dan sebagian fungsi lokomotif kereta api,” kata Ixfan.

Dari kondisi yang ada, Daop 7 Madiun akan mengajukan klaim kepada sopir atau pemilik truk, karena ada beberapa kerugian yang akan dilakukan penghitungan, mulai dari kerusakan fisik lokomotif serta rangkaian yang dibawa jika ada, kemudian kelambatan 200 menit, secara langsung akan mempengarui waktu bongkar di depot BBM madiun.

“Kami menghimbau kepada para pengguna jalan agar sebelum menjalankan kendaraan harusnya dilakukan cek fisik kondisi kendaraan yang akan digunakan, termasuk batas beban muatan, sehingga tidak lagi terjadi hal yang demikian,” pungkas ixfan.


Editor: Hafid