Hari Aids Se-Dunia 2019, Pencegahan Dilakukan di Daerah

JAKARTA () – Hari AIDS Sedunia (HAS) diperingati setiap tanggal 1 Desember. Tujuan ditetapkannya adalah untuk mengingatkan pentingnya peran dan komitmen negara-negara di dunia dalam upaya penanggulangan HIV AIDS.

Tema Global Hari AIDS Sedunia tahun 2019 yaitu ”Communities Make the Difference”. Tema itu dipilih karena dirasakan komunitas memberikan kontribusi yang sangat besar bagi respon AIDS.

Komunitas memimpin dan mendukung pemberian layanan HIV, membela hak asasi manusia, mendampingi dan mendukung rekan-rekan mereka. Mereka juga bekerja di akar rumput, memimpin dan berkampanye untuk memastikan bahwa respons AIDS tetap relevan.

Tema yaitu ”Bersama Masyarakat Meraih Sukses!”. Kementerian Kesehatan dan para mitra ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meraih sukses mencapai three zero pada tahun 2030.

Upaya pencegahan dan pengendalian HIV -AIDS bertujuan untuk mewujudkan target Three Zero pada 2030, antara lain tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, tidak ada lagi akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Upaya yang terus dilakukan pada 2017 telah dicanangkan strategi Fast Track 90-90-90 yang meliputi percepatan pencapaian 90 persen orang mengetahui status HIV melalui tes atau deteksi dini; 90 persen dari ODHA yang mengetahui status HIV memulai terapi ARV, dan 90 persen ODHA dalam terapi ARV berhasil menekan jumlah virusnya sehingga mengurangi kemungkinan penularan HIV, serta tidak ada lagi stigma dan diskriminasi ODHA.

Dalam rangka mencapai target tersebut, Kementerian Kesehatan menerapkan strategi akselerasi Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan (STOP). Suluh dilaksanakan melalui edukasi hendak dicapai 90 persen masyarakat paham HIV, Temukan dilakukan melalui percepatan tes dini akan dicapai 90 persen ODHA tahu statusnya, Obati dilakukan untuk mencapai 90 persen ODHA segera mendapat terapi ARV, Pertahankan yakni 90 persen ODHA yang ART tidak terdeteksi virusnya.

Selain itu, Kemenkes melakukan akselerasi ARV, dengan target pada tahun 2020 sebanyak 258.340 ODHA yang mendapat terapi ARV.

Saat ini baru 50 persen (17 provinsi) yang telah mencapai target ODHA on ART yaitu: Aceh, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Babel, Jabar, , Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Kalteng, Sulut dan Gorontalo.

”Cita-cita tersebut tidak dapat tercapai tanpa dukungan lintas program, lintas serta masyarakat. Kesuksesan dapat terwujud dengan didukung akses berkualitas tinggi, upaya pencegahan, pendampingan dan dukungan tanpa adanya stigma dan diskriminasi,” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono, M.Kes dalam siaran oleh Biro Komunikasi dan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI di situs resmi kemenkes.go.id.

Dijelaskan, dalam peringatan Hari Aids Se-dunia, Kemenkes RI menggelar peringatan di Bandung, Jawa barat pada 30 November 2019 kemarin.

‘Jabar menjadi tempat Puncak Hari HIV/AIDS kerena Pemerintah Daerah memahami betul dan mengedepankan koordinasi di tingkat lokal untuk upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS,” katanya.

Peringatan Hari Puncak dilakukan pada tanggal 30 November 2019 di Lapangan Gazibu, Bandung Jawa Barat, yang salah satunya akan dilakukan pembuatan rekor Red Ribbon terbesar yang terdiri dari minimal 4.000 orang pemeriksaan HIV, , dan .


Editor: Azriel