SURABAYA (Jurnaljatim.com) – Tepat tiga tahun empat bulan sudah, Kombes Pol dr Prima Heru Y, M. Kes, selesai menunaikan tugasnya sebagai Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso, Surabaya. Sebagai abdi negara, ia diperintahkan untuk menunaikan tugas di tempat yang baru.
Pria ramah senyum itu dipromosikan oleh kesatuannya di Kepolisian sebagai Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan di Polda Kalimantan Timur.
“Saya berpindah tugas di Polda Kalimantan Timur. Mohon doanya,” ujar bapak satu putra ini, Jumat (20/9/2019).
Pria asli Kediri Jawa Timur ini mengaku memiliki banyak kesan selama memimpin Rumah Sakit Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso. Selama 3 tahun 4 bulan itu, dirinya banyak mengikuti perkembangan rumah sakit milik Polri tersebut.
Mulai dari masih berbentuk sederhana, hingga saat ini memiliki bentuk sangat bagus. Kesan suka maupun duka pun dirasakannya.
“Dulu, banyak para pejabat yang kalau berobat di sini, terkesan tidak ada ‘Trust’. Sehingga, ketika setelah sakitnya mendapatkan penanganan pertama disini, selalu minta dirujuk ke rumah sakit lainnya,” katanya.
Namun kondisi tersebut mulai berubah drastis saat rumah sakit itu diupgrade menjadi lebih baik oleh para pimpinannya. Tidak hanya para pejabat, namun masyarakat juga mulai memberikan kepercayaannya pada rumah sakit ini.
Seiring dengan meningkatnya kepercayaan para pasiennya itu, baik pelayanan maupun fasilitas rumah sakit pun kian ditingkatkan hingga membuahkan hasil, dengan diterimanya penghargaan Juara 2 Pengelolaan Administrasi Keuangan Rumah Sakit terbaik se Indonesia.
“Alhamdulillah, kita diberikan kepercayaan oleh masyarakat dengan diraihnya juara ke dua terbaik pengelolaan Adminstrasi Keuangan rumah sakit terbaik se Indonesia,” tegasnya.
Bapak satu putra ini menegaskan, tidak hanya masyarakat saja yang memberikan kepercayaan pada rumah sakitnya. Namun, penyelesaian perkara kedinasan yang diamanahkan pada rumah sakit ini, juga kerap dituntaskan dengan baik.
Dirinya mencontohkan, berbagai kasus besar sudah pernah ditangani oleh rumah sakit yang dipimpinnya tersebut. Diantaranya, penanganan identifikasi kasus bom di Surabaya, teroris, bencana kecelakaan dan lain sebagainya.
Sebagai Kepala Rumah Sakit, ia tentu memiliki hasrat untuk menjadikan rumah sakit yang dipimpinnya menjadi lebih baik. Ia pun masih memiliki harapan, ketika nantinya meninggalkan tugas di rumah sakit ini.
“Rumah sakit ini masih memerlukan peningkatan SDM (sumber daya manusia) baik itu dari segi skill maupun jumlah. Misalnya, kita belum punya dokter spesialis jantung, selama ini kita masih menggandeng dokter mitra. Semoga kedepan itu bisa dipenuhi,” tutupnya. (Yoh)
Editor: Z. Arifin