Cak Nun Sebut Jombang Ibukota Spiritual Republik Indonesia

JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Budayawan sekaligus intelektual Islam, atau menegaskan bahwa dirinya banggga menjadi orang . Menurut dia, Jombang merupakan salah satu penentu berdirinya Republik Indonesia.

Cak Nun menyampaikan itu dalam acaa bertajuk ‘Ngaji budaya Cak Nun dan Kiai Kanjeng bersama seribu reban ISHARI Jombang di , Sabtu (21/9/2019) malam.

“Jadi teman-teman sekalian, aku bahagia malam hari ini. I love you All, aku bangga menjadi orang Jombang,” kata pria kelahiran Jombang 17 Mei 1953 ini di hadapan puluhan ribu masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.

Suami dari penyanyi Novia Kolopaking ini juga sempat menyinggung sambutan Bupati Jombang Wahab yakni mendoakan orang Jombang menjadi beriman dan bertaqwa. Kata Cak Nun, tidak perlu repot-repot, sebab Jombang merupakan Ibu Kota Republik Indonesia.

“Malam ini, orang Jombang kata Bu Mundjidah (Bupati, Red), biar menjadi orang beriman dan bertaqwa. Ibu kenapa repot-repot. Jombang itu adalah ibu kota spiritual Republik Indonesia. Lah kenapa Jombang kok harus beriman dan bertaqwa,” terang Cak Nun dengan bahasa jawa.

FOTO: Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun diatas panggung Jombang. (Ist)

Dari dulu (Orang Jombang,red) melarat saja sembahyang ( shalat) kok. Sini tidak pernah mengeluh kepada Allah Yang Maha Esa. Meskipun orang penggembala kambing, pintar ngajo Jombang itu, anak biasa ke sawah bisa dan jadi imam. Jadi kalau ada anak Jombang satu ditaruh di Sudan dan Arab Saudi, jadi Imam lebih baik daripada Imam Masjidil haram. Itu beneran, hanya saja tidak mau mengakui, hanya karena sana punya uang tidak punya,”kata Cak Nun disambut aplous jamaah Maiyah yang hadir.

Sambil berseloroh, Cak Nun mengatakan, rakyat Jombang umpama Indonesia tidak ada ya tidak. Secara administratif, Jombang itu bagian dari NKRI, tetapi secara sejarah dan substansial lebih tua mana antara Jombang dan Indonesia?

“Jombang sangat nenentukan berdirinya RI melalui pasukan Mujahidin Ansorullah,” tukas Cak Nun.

Dalam kesempatan itu, Kiai Mbeling (julukan Cak Nun), juga mengagumi ISHARI. Shalawat ISHARI adalah seni yang sulit untuk di pelajari. Bahkan dirinya beberapa kali belajar, namun tetap tidak bisa. Menurut dia, ISHARI adalah tingkat dunia dan tidak perlu meminta rekor.

“I love ISHARI, Aku pamer ISHARI, nanti aku bilang ke bu Mundjidah (Bupati red), ini kesenian tingkat Dunia, ini Internasional. Tapi jangan pernah mminta rekor. Sebab, kebaikan itu akan diberikan oleh Allah, dan boleh meminta-minta kepada Allah saja, kalau harus meminta-minta kepada manusia, orasudi. Kalau untuk mendapat rekor MURI datang dan membayar, orang dihargai kok karena membayar. Kita bangga pada Allah dan Rasulullah itu dekat dengan anda (Ishari),” tandasnya.

Pada acara tersebut, hadir Bupati Jombang Mundjidah Wahab bersama Wabup Sumrambah, Forpimda, para kepala OPD, para kiai dan tokoh agama serta puluhan ribu masyarakat Jombang dan berbagai daerah sekitarnya.


Editor: Hafid