Update Kelambatan Perjalanan Kereta, KAI Daop 7 Madiun Minta Maaf

(.com) kembali mengupdate (memperbarui) sejumlah (KA) yang perjalanannya mengalami kelambatan akibat gangguan pemadaman listrik di pada, Senin (5/8/2019) jam 07.30 WIB pagi.

Manager Humas Madiun, mengatakan, kereta yang mengalami kelambatan yakni, KA Bima Datang di Madiun jam 06.14, (lambat 254 menit) dan berangkat stasiun Madiun jam 06.20 (lambat 260).

Kemudian, Datang di stasiun Madiun jam 06.36 (lambat 396 menit) dan berangkat stasiun madiun jam 06.40 (lambat 400). KA Gajayana datang di stasiun Madiun jam 06.58 (lambat 226 menit) dan berangkat stasiun madiun jam 07.04 (lambat 214).

“Kereta Api Majapahit datang di stasiun Madiun jam 07.14 (lambat 180 menit) dan berangkat stasiun Madiun jam 07.21 (lambat 182),” terang Ixfan dalam siaran pers yang diterima Jurnaljatim.com, Senin pagi.

Diberitakan sebelumnya, dari laporan pusat pengendali Daop 7 Madiun, pada Minggu (4/8/2019), pukul 22.29 WIB sejumlah KA yang melintas di Daop 7 juga mengalami kelambatan. KA Bangunkarta relasi Gambir-Surabaya gubeng. Posisi Pekalongan lambat 318 menit.

Kemudian KA Bima relasi Gambir-Surabaya gubeng-Malang, Posisi Karangsari lambat 230 menit. Dan KA Gajayan relasi Gambir-Malang, Posisi Linggapura mengalami kelambatan 255 menit.

Ixfan menjelaskan, Kereta Rel Listrik (KRL) yang beroperasi di wilayah Jabodetabek mengalami gangguan, karena suplay arus listrik dari PLN mulai dari Minggu (4/8/2019) siang padam, ditengarai padamnya bukan hanya di wilayah jabodetabek tapi sebagian Jawa barat dan Jawa tengah.

“Sehingga berdampak pada perjalanan KA-KA dari Jakarta menuju Jateng dan Jatim,” kata Ixfan.

Dari kejadian itu, lanjut Ixfan, para pelanggan yang ingin membatalkan perjalanannya, akan dikembalikan 100 persen sesuai dengan harga tiket, dan jika kelambatan terjadi lebih dari tiga jam maka akan diberikan Service Recovery.

“PT KAI Daop 7 Madiun menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan KA – KA tersebut, dan kami selalu mengutamakan keselamatan pelanggan,” pungkas Ixfan Hendriwintoko.


Editor: Azriel