Khofifah: Sipon di Mojokerto Tertutup Sampah Plastik

JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa bertandang ke wilayah Kesamben, . Kedatangan orang nomor satu di Jatim itu untuk meninjau langsung kondisi banjir dan korban banjir di Dusun Beluk, desa Jombok, Kesamben.

Rombongan hadir di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB dengan pengawalan ketat aparat keamanan. Kehadiran rombongan Gubernur disambut meriah oleh masyarakat korban banjir di Balai Desa Jombok. Selain menyapa korban banjir di Posko, Khofifah pun meninjau langsung kesiapan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi korban berdampak.

Selang 15 menit kemudian, rombongan Gubernur meninjau langsung lokasi banjir. Didampingi wakil bupati Jombang Sumrambah, Gubernur berjalan diantara luapan banjir dan naik perahu karet BPBD sembari menyapa warga yang masih tinggal di rumah dengan genangan air disekitarnya.

Gubernur Khofifah mengatakan, banjir di wilayah Kesamben karena ada faktor menyempitnya bantaran sungai. Selain itu adanya sedimentasi membuat air meluber keluar dari aliran sungai.

“Penyebab banjir adalah sungai Afur Watudakon yang mengalami penyempitan, ada sedimentasi, pendangkalan,” Kata Khofifah, Senin (6/5/2019).

Khofifah menambahkan, pompa air sungai tidak bisa dipompa. Sementara kalau dipompa kena desa sebelah. Paling yang bisa dilakukan adalah menggunakan eskavator untuk mengeruk sedimentasi atau pengendapan.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyusuri lokasi banjir di Desa Jombok Kecamatan Kesamben dengan menggunakan perahu karet bersama dan rombongan. (Foto: Achmad Fredi P/Jurnaljatim.com)

Langkah tersebut tidak signifikan pasalnya ada tiga Sipon di saluran dalam kondisi tersumbat plastik. Sipon adalah saluran sungai yang dibangun dibawah permukaan sungai.

“Di Mojokerto ada tiga Sipon, tertutup satu setengah, satu tertutup penuh plastik-plastik, satunya lagi tertutup separuh dan satunya lagi terbuka,” Ungkap Khofifah.

Menurut Khofifah, kalau (Sipon, red) terbuka ada kanalisasi air yang relatif memberikan ruang air untuk surut. Terkait pengerukan sedimentasi sungai Afur Watudakon, telah menyiapkan eskafator.

Sementara itu, Wakil Bupati Jombang, Sumrambah menjelaskan hal yang ditangani Pemkab Jombang saat ini memastikan kebutuhan dasar korban banjir terpenuhi. Baik berupa makanan maupun air bersih serta kebutuhan Mandi Cuci dan Kakus (MCK) juga tengah diutamakan.

“Kesamben hari ini kita hanya bisa memenuhi kebutuhan dasar masyarakat termasuk makanan dan air bersih,” kata Sumrambah.

Selanjutnya, menurut Mas Rambah panggilan akrab , pihaknya akan segera melakukan Afur Watudakon usai banjir surut.


Editor: Azriel