Nganjuk, Jurnaljatim.com
Seorang pemuka agama di Nganjuk terpaksa dilaporkan ke polisi karena diduga telah melakukan perbuatan asusila terhadap salah satu santriwatinya yang berasal dari luar jawa. Kasus tersebut tengah dalam pengawasan Women Crisis Centre (WCC) Nganjuk.
Seorang pemuka agama di Nganjuk terpaksa dilaporkan ke polisi karena diduga telah melakukan perbuatan asusila terhadap salah satu santriwatinya yang berasal dari luar jawa. Kasus tersebut tengah dalam pengawasan Women Crisis Centre (WCC) Nganjuk.
Dugaan pencabulan itu terjadi disebuah pondok pesantren di wilayah Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk.
Aksi pelaku yang berinisial IK itu terkuak sekitar satu bulan lalu. Ketika itu, salah satu korban, bunga (nama samaran) sedang mengaji. Tiba-tiba, kiai marah-marah dan menyeret bunga keluar ruangan. Lalu, bocah berusia 14 tahun itu ditampar kiai.
“Usai ditampar, korban langsung memeluk guru ngajinya yang kebetulan anak saya. Nah, dari sinilah akhirnya korban bercerita kepada anak saya,” ujar Jum (44) warga Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang di Mapolres Nganjuk saat mengantar anaknya yang dimintai keterangan polisi, Jumat (23/2/2018).
Ia mengatakan, korban merupakan santri yang beasal dari luar pulau jawa. Karena ada perselisihan rumah tangga, sejak berusia 7 tahun, korban dititipkan di pondok pesantren tersebut.
“Korban selama dititipkan ke kiai, dia tidak bersekolah, hanya mengaji saja hingga usianya kini empat belas tahun,” terangnya.
Jum menjelaslan, kepada anaknya yang guru ngaji di pondok tersebut, korban bercerita jika pernah diperlakukan tidak senonoh kiai tersebut. Bahkan, korban juga pernah diperlihatkan video porno sebelum dijadikan tempat pelampiasan nafsu bejat pelaku.
“Korban mengaku tidak hanya dirinya yang menjadi korban, ada tiga temannya yang dibegitukan,” terangnya.
Mendengar pengakuan dari korban yang miris seperti itu, Jum langsung menemui beberapa kerabat kiai untuk mengadukan dugaan perbuatan cabul tersebut.
“Saya sudah musyawarah dengan keluarganya, termasuk menantu saya, karena dia juga kerabat kiai,” ucapnya.
Setelah mempertimbangkan segala hal, usai musyawarah Jum langsung berangkat ke kantor WCC Nganjuk untuk mengadukan permasalahan tersebut.
“Begitu saya adukan, WCC langsung merespon. Korban juga langsung dimintai keterangan. Selanjutnya kasusnya dibawa ke Polres Nganjuk,”jelasnya.
AKBP Dewa Nanta Wiranta, Kapolres Nganjuk mengatakan, saat ini petugas masih mengklarifikasi atas informasi tersebut.
“Sedang kita dalami informasi yang berkembang kita akan cek kebenarannya. Itu nanti akan klarifikasi sementara masih sedang didalami kita dulu dugaan informasi-informasi,” kata Kapolres kepada para wartawan. (Mdn/jur)
No tags for this post.
Komentar