Tuban, Jurnal Jatim – Sifak Udin hanya bisa pasrah melihat ribuan ekor ayam miliknya yang berada di kandang mati terpanggang api dalam kebakaran kandang ayamnya di Desa Jombok, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban.
Setidaknya, tercatat ada sejumlah 5 ribu ekor ayam milik pria 46 tahun itu yang mati terpanggang pada musibah kebakaran, Senin (7/11/2022) dini hari pukul 02.00 Wib.
“Sebanyak 5 ribu ayam sudah berusia 12 hari mati terpanggang. Total kerugiannya diperkirakan sekitar Rp40 juta,” kata, Kabid
Damkar Pemkab Tuban, Sutaji, Selasa pagi (8/11/2022).
Sutaji mengungkapkan kebakaran bangunan kandang ayam yang terbuat dari kayu dan bambu itu pertama kali diketahui oleh sang pemilik, Syifak Udin.
Kala itu, Syifak Udin melihat kobaran api disertai kepulan asap dari kandang ayam miliknya di Desa Jombok. Melihat itu, Syifak Udin pun panik tak karuan.
Terlebih, kobaran api kian membesar karena banyak material di dalam kandang yang mudah terbakar. Api cepat membakar bahan di dalam kandang ayam tersebut.
“Mengetahui api sudah membesar kemudian meminta
bantuan ke warga sekitarnya,” ujar Sutaji menjelaskan.
Warga berupaya memadamkan si jago merah yang sedang mengamuk menggunakan alat seadanya. Namun, upaya pemadaman warga itu kalah cepat dengan hembusan angin yang membuat api semakin besar.
Warga yang kewalahan untuk memadamkan api, akhirnya memutuskan menghubungi Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tuban untuk membantu memadamkan kebakaran.
“Salah satu warga menghubungi kamu untuk membantu memadamkan kebakaran itu,” ujar Sutaji.
Mendapat laporan, mantan Camat Bancar itu menyampaikan, anak buahnya langsung bergerak ke lokasi kejadian dan melakukan upaya
pemadaman api.
Setiba di lokasi, tim pemadam langsung menyemprotkan
air ke titik api. Petugas juga melakukan pembasahan sekitar kebakaran. Kobaran api berhasil dijinakkan oleh petugas dengan mengerahkan satu unit mobil Damkar yang juga dibantu warga setempat.
“Akibat dari kebakaran itu mengakibatkan kandang ayam milik Sifak Udin terbakar 90 persen. Dugaan penyebab kebakaran disebabkan dari konsleting listrik,” pungkas Sutaji.