Jombang, Jurnal Jatim – Mapolres Jombang digeruduk ratusan orang aktivis dan pekerja seni, Rabu (2/11/2022). Kedatangan mereka ke kantor polisi di Jl KH Wahid Hasyim itu untuk memberikan dukungan kinerja.
Ratusan massa yang tergabung dalam FRMJ (Forum Rembug Masyarakat Jombang) itu datang dengan membawa pengeras suara sound sistem. Mereka melakukan orasi-orasi dukungan kepada korps bhayangkara. Tak hanya itu, kesenian jaranan dan reog juga tampil di depan Mapolres setempat.
Setelahnya, masing-masing massa aksi baris berjejer di Jl KH Wahid Hasyim memegang tulisan tagar #Kami Masih Butuh Polisi. Aksi itupun menambah suasana menjadi haru.
Ketua FRMJ Kabupaten Jombang, Joko Fattah Rochim mengatakan aksi itu sebagai bentuk dukungan kepada polisi di tengah terpaan sejumlah kasus yang dilakukan oleh oknum yang berdampak menurunnya kepercayaan publik.
“Kita masih butuh polisi, karena kalau tidak ada polisi, pengamanan apapun tidak akan bisa berjalan. Maling dan kejahatan bentuk apapun akan semakin merajalela,” kata Fattah, di sela aksinya, Rabu (2/11/2022).
Fattah menegaskan, lembaga yang ia pimpin akan mendukung penuh langkah kepolisian dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat.
“Kita akan terus mendukung tugas kepolisian dalam penegakan hukum di Negara ini,” kata Fattah menegaskan.
Diakuinya, beberapa bulan terakhir, institusi kepolisian diterpa masalah hingga citranya menurun. Diawali kasus pembunuhan yang dilakukan FS, kemudian tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan orang dan dugaan keterlibatan Irjen TMP dalam kasus narkoba.
Fattah menilai, serangkaian peristiwa yang terjadi pada korps seragam coklat itu hanya dilakukan oleh oknum dan bukan institusi. Menurut Fattah, tidak semua Polisi seperti itu.
“Saya percaya tidak semua polisi seperti itu. Masyarakat harus memahaminya, itu hanya segelintir oknum,” tegas pria berambut pirang ini.
Fattah juga memberikan apresiasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah menindaktegas oknum polisi yang diduga melakukan pelanggaran kode etik maupun tindak pidana.
“Saya setuju dengan Kapolri yang menindak tegas oknum polisi yang merusak citra lembaga kepolisian dengan memproses hukum,” ucapnya.
Fattah berharap, kasus-kasus serupa tidak terjadi di Kabupaten Jombang. Sejauh ini, Fatah menyebut situasi Kamtibmas di kota santri ini sangat kondusif.
“Selama ini (kepolisian) di Jombang tidak ada masalah, aman-aman saja. Jangan sampai terjadi di Jombang,” pungkasnya.
Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat mengucapkan terima kasih atas dukungan dari FRMJ tersebut. Pihaknya juga akan mengevaluasi kinerja anggota guna peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan teman-teman FRMH. Kami akan mengoreksi dan mengevaluasi bahwa banyak masyarakat yang masih membutuhkan kehadiran Polri. Ini adalah ananah bagi kami,” katanya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com