Alami Kekerasan dan Intimidasi, Wartawan di Sumenep Lapor ke Polisi

SUMENEP (Jurnaljatim.com) – Akhmadi wartawan media sindikat post mengaku mendapat kekerasan berupa pemukulan salah satu oknum petugas pelabuhan Gayam, Pulau Sepudi, Kabupaten Sumenep, Jawa timur

Selain itu, Akhmadi juga mendapat intimidasi berupa ancaman pembunuhan. Peristiwa itu terjadi pada hari Jumat (31/1/2020) lalu pukul 08.00 WIB, di pelabuhan Gayam, OPP Kelas III, Kabupaten Sumenep.

Akhmadi menuturkan kepada jurnaljatim.com, saat itu dia datang ke Pelabuhan Gayam dengan tujuan untuk menurunkan pesanan pembelian paving stone untuk pembangunan Asta keramat Raden Angganiti.

Secara tiba-tiba ada salah satu oknum petugas di pelabuhan Gayam mengeluarkan bahasa dengan nada ancaman kepada dirinya.

“Tiba-tiba di pelabuhan Gayam ada petugas pelabuhan yang berlagak preman bernama Sainur Rahman biasa dipanggil Sinol. Tanpa basa basi atau bertanya dengan baik, tiba-tiba mengeluarkan bahasa ancaman,” ucap Akhmadi, Minggu (2/2/2020).

“Ada apa wartawan ada disini, wartawan tukang lapor. Ayo diceburkan kelaut biar tidak pulang ke rumahnya,” sambung Akhmadi menirukan oknum petugas tersebut.

Mendengar perkataan yang kurang mengenakan yang dilontarkan petugas Pelabuhan Gayam, spontan dengan nada santun dia menjawab jika sedang menurunkan paving pesanannya.

“Dengan spontan saya jawab santun, emangnya ada apa, saya kesini untuk turunkan paving pesanan saya dari perahu,” ujarnya.

Kemudian, kata Akhmadi, jawabannya itu membuat oknum tersebut marah. Karena menganggap sebagai sikap menantang dirinya. Selama ini, pelabuhan itu menjadi daerah kekuasaannya.

“Selanjutnya dia langsung memukul saya di bagian kepala sebelah kanan, tepat diatas telinga,” terangnya.

Atas peristiwa yang dialaminya, Akhmadi kemudian melaporkan ke Polsek Sapudi, Polres Sumenep. Akhmadi juga mengaku sudah dilakukan visum.

“Atas kejadian yang saya alami, demi kehormatan Jurnalis, media saya, dan SWI, saya tidak terima atas kejadian ini. Oknum petugas Pelabuhan Gayam itu harus dihukum seberat -beratnya. Atas sikapnya yang ala preman pelabuhan,” harapnya.

Kapolsek Sapudi, AKP M Sakrani, membenarkan dan menyatakan sudah menindaklanjutinya dan saat ini masih dalam proses penyelidikan.

“Masih dalam proses Lidik,” ujarnya, Minggu (2/2/20).


Kontri: Khairullah Thofu

Editor: Azriel