Tulungagung, Jurnal Jatim -Kematian bocah perempuan usia 5 tahun, SC di rumahnya Ngantru, Tulungagung, pada 1 Februari 2024 ternyata diracun oleh ibunya, YM.
Pemicunya, YM berkonflik dengan suaminya dan peristiwa itu terjadi setelah YM cekcok dengan sang suami.
YM kini telah ditahan Polres Tulungagung. Dia disangkakan Pasal 44 ayat (3) UURI No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kdrt dan atau Pasal 76C JO Pasal 80 ayat (3) UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang-Undang.
“Ancaman hukuman paling lama 15 Tahun penjara,” kata Kapolres Tulungagung AKBP Teuku Arsya Khadafi, Sabtu (24/2/2024).
Peristiwa itu bermula korban ditemukan meninggal di rumahnya wilayah Kecamatan Ngantru. “Pada saat itu diketahui kondisi ibunya dirawat di rumah sakit,” ujarnya.
Polisi melakukan penyelidikan hingga diketahui kematian bocah itu tidak wajar. “Di dalam lambung korban ditemukan zat racun dan mengakibatkan kematian,” ujarnya.
Setelah di dalami, ternyata ibu korban punya niat bunuh diri bersama anaknya dengan cara meminumkan racikan berisi berbagai macam obat dan juga dicampur racun tikus.
“Mereka berdua minum akan tetapi YM berhasil diselamatkan dengan dibawa ke rumah sakit, sedangkan anaknya diketahui masih kondisi tidur tidak terselamatkan nyawanya,” katanya.
Dalam kasus ini, kata Arsya, polisi mengamankan barang bukti seperti gelas-gelas yang digunakan tersangka dan korban melakukan proses tindakan bunun diri.
Selain itu beberapa muntahan-muntahan maupun isi cairan lambung dari korban, beberapa obat-obat yang diduga merupakan obat penghilang nyeri, pakaian korban saat ditemukan meninggal, bantal dan guling yang digunakan korban pada saat meninggal.
Keterangan tersangka, dikatakan Arsya, memiliki konflik dengan suaminya terkait pernikahannya cukup lama sehingga niatan-niatan itu sebenarnya sudah ada.
“Usai cekcok tersangka berniat bunuh diri dengan membawa anaknya,” ujarnya.
Arsya berharap kwjadian tersebut menjadi pelajaran berharga agar orang tua selalu berpikir dengan jauh lebih matang, tidak lagi mengedepankan ego yang mengakibatkan kerugian bahkan kematian anak-anaknya.
“ini merupakan perhatian kita bersama dan kita berharap dan peristiwa ini tidak terjadi lagi,” kata Arsya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow di jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com