Pengirim PMI Ilegal di Banyuwangi Pakai Modus Iming-iming Gaji Besar

Banyuwangi, Jurnal Jatim – Polresta Banyuwangi mengungkap kasus dugaan tindak pidana (TPPO) memperkerjakan () dan mendapat gaji besar di luar negeri.

Pada pengungkapan itu Polresta Banyuwangi menangkap satu orang terduga pelaku berinisial IK asal Banyuwangi.

Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan kasus berawal laporan masyarakat karena merasa ditipu IK.

“Modus operandinya IK berperan sebagai jasa yang memberangkatkan korban,” ujar Agus, Rabu (5/7/2023)

Pelaku meyakinkan korban iming-iming bisa bekerja di luar negeri dengan gaji tinggi. Namun itu hanya bualan, saat korban berangkat ke negara penempatan ternyata tidak sesuai harapan.

“Korban justru mendapatkan perlakuan tidak nyaman di sana. Setelah beberapa bulan bekerja korban memutuskan kembali ke Indonesia, karena merasa dibohongi lalu melaporkan kejadian ini ke ,” ucapnya.

Menurutnya, korban diberangkatkan secara ilegal oleh IK. Selain dijanjikan gaji tinggi, korban juga dijanjikan akan mendapatkan jenis yang sesuai keterampilan.

“Tapi faktanya, pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai apa yang dijanjikan,” tegas dia.

Ia juga mengatakan, untuk jumlah korban sementara masih ada satu orang. Tidak menutup kemungkinan masih ada korban lain yang belum lapor.

Oleh karenanya, Polresta Banyuwangi mengimbau masyarakat yang merasa menjadi korban perdagangan orang agar berani melapor ke polisi.

“Atau bahkan jika ada keluarga yang jadi korban TPPO dan masih berada di luar negeri segera laporkan, agar segera kita koordinasikan untuk penanganan lebih lanjut,” katanya.

Menurut Agus, kasus TPPO ini biasanya dilakukan oleh sindikat untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari para korban.

“Yang seperti ini biasanya terkoneksi, biasanya mereka punya jaringan di sana, sehingga ini saling berhubungan,” ujarnya.

Untuk memerangi sindikat penempatan ilegal Migran Indonesia (PMI), pihaknya mengajak masyarakat proaktif melakukan pelaporan.

“Tentunya kita juga menunggu laporan dari masyarakat. Karena kami tidak bisa memantau secara detail satu per satu,” kata Agus.

Dapatkan update menarik hanya di , Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter .com.