Satu Warga Tulungagung Meninggal Dunia Akibat Penyakit Leptospirosis

Tulungagung, Jurnal Jatim – Satu orang pasien penyakit Leptospirosis di Kabupaten Tulungagung meninggal dunia setelah pasien itu mendapatkan perawatan intensif selama 3 hari di RSUD dr Iskak.

Pasien yang meninggal berjenis kelamin laki-laki, berusia 57 tahun dan merupakan warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad mengatakan pasien itu mengalami sakit sejak 30 Oktober 2022 lalu.

Awalnya keluarga mengira pasien sakit biasa dan baru dibawa ke rumah sakit pada 4 November lalu. Pihak rumah sakit kemudian memeriksa dan melakukan pemeriksaan laboratorium.

Hasilnya pasien dinyatakan positif terkena Leptospirosis pada 6 November. Setelah mendapatkan perawatan intensif, pasien itu meninggal dunia pada 7 November 2022.

“Saat itu pasien dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung kondisinya sudah berat. Sehingga terlambat untuk dilakukan pengobatan,” ujar Kasik, Sabtu (12/11/2022).

Leptospirosis merupakan penyakit bakteri yang menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi. Manusia bisa terkena leptospirosis melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine hewan. Kondisi itu paling umum terjadi di iklim hangat.

Kasil menjelaskan, gejala yang muncul pada pasien meliputi demam tinggi, mata merah, kulit berwarna kuning, otot nyeri, kulit ruam dan betis terasa sakit.

Tim dari Dinas Kesehatan telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota keluarga lain dan tetangganya. Sebab penyakit itu menular melalui urine tikus. Hasil pemeriksaan menunjukkan mereka negatif penyakit itu.

“Karena penyakit ini adalah menular melalui sarana urine hewan, kami juga sudah lakukan pemeriksaan pada keluarga korban dan tetangga dan hasilnya negative leptospirosis,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengambil sampel hewan yang ada disekitar rumah korban. Namun, hasilnya masih menunggu hingga dua minggu kedepan untuk dapat diketahui.

Dinas Kesehatan Tulungagung mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, serta memperhatikan kebersihan makanan.

“Apabila nanti hasilnya positif, maka kami akan melakukan pemberantasan tikus. Karena pada dasarnya penyakit Leptospirosis, itu berasal dari urine tikus. Apabila urine tikus tercampur makanan itu beresiko terkena Leptospirosis,” tandasnya.

Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.