Puluhan Orang Penghuni Lapas Nganjuk Tes HIV/AIDS, Hasilnya Seperti Ini

Nganjuk, Jurnal Jatim – Mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) menyasar pada 68 orang penghuni lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kabupaten Nganjuk sebagai upaya mencegah penyebaran HIV/AIDS di wilayah setempat, Rabu (12/10/2022).

Tes HIV/AIDS itu dilaksanakan oleh petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk dalam hal itu Puskesmas Kecamatan Nganjuk yang bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten setempat.

Petugas Kesehatan Puskesmas Nganjuk dr. Cendana mengatakan dilaksanakannya VCT terhadap narapidana atau warga binaan itu dalam rangka untuk koordinasi mengenai penanggulangan penyebaran HIV/AIDS di lingkungan Lapas.

“Target yang terdata sebenarnya sejumlah 100 orang namun yang mengikuti sebanyak 68 orang untuk diperiksa oleh petugas Kesehatan kami,” kata dokter Cendana.

Dirinya menjelaskan selain melaksanakan pemeriksaan HIV/AIDS, ia juga melakukan pemeriksaan / screening untuk Tuberculosis (TB) pada warga binaan.

Cendana menjelaskan bahwa Mobile VCT itu bertujuan untuk melakukan deteksi dini HIV pada seseorang. Selain itu juga membantu seseorang mendapat pengobatan lebih cepat.

Sehingga infeksi penyakit menular tersebut tidak berkembang menjadi AIDS dan juga mengingat banyaknya warga binaan yang pernah hidup merantau di luar daerah.

“Jalannya kegiatan diawali dengan sosialisasi tentang bahaya, cara pencegahan dan serta penanggulangan HIV/AIDS. Kemudian kami juga menyampaikan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan oleh team VCT mobile Puskesmas Nganjuk terdapat satu orang warga binaan yang positif HIV (reaktif).

Karena setiap temuan kasus baru HIV harus bisa mendapatkan akses layanan kesehatan, maka selanjutnya akan ditangani oleh pengelola program HIV Puskesmas Nganjuk, untuk mendapatkan ART (pengobatan Anti Retrovirus Teraphy).

Sebatas perlu diketahui bahwa HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.

Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com