Tulungagung, Jurnal Jatim – Kecelakaan bus PO harapan jaya dengan KA Rapih Dhoho di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Tulungagung, Jawa Timur, menelan korban jiwa.
Korban meninggal akibat tabrakan tersebut bertambah satu orang, Sehingga total korban yang meninggal menjadi lima orang, Minggu (27/2/2022).
Empat korban lain meninggal lebih dulu di lokasi kejadian. Mereka adalah Intan Wulandari (20), Evi Mafidatul Afifah (32) Mustainah (50) dan Faizal Nuriansyah (20). Sementara satu korban yang meninggal di IGD RSUD dr. Iskak diidentifikasi bernama Margono Hadi Santoso (20).
“Satu korban yang sempat dievakuasi ke RSUD dr. Iskak pagi tadi akhirnya meninggal dunia setelah sempat mendapat penanganan kedaruratan medis,” ungkap Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto pada Minggu (27/2/2022).
Handono Subiakto menjelaskan, kecelakaan KA Rapih Dhoho versus bus pariwisata PO Harapan Jaya terjadi sekitar pukul 05.00 WIB di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Kabupaten Tulungagung.
Saat itu sebenarnya ada tiga bus Harapan Jaya yang berangkat membawa karyawan toko plastik tak jauh dari lokasi kejadian, menuju arah Malang untuk berwisata di wahana wisata Jatim Park 5.
Bus pertama melintas dengan aman. Namun, giliran bus kedua masuk perlintasan, pada saat bersamaan melaju KA Rapih Dhoho dari arah selatan dengan kecepatan sedang. Bus yang dikemudikan Septianto Dani Setiawan disebut saksi mencoba mempercepat laju bus.
Namun, karena jarak yang sudah dekat maka kecelakaan tidak dapat dihindarkan. Bagian ekor bus ditabrak kereta api, hingga membuat bodi bus terpelanting 10 meter serta berputar 180 derajat menghadap ke barat.
“Diduga sopir bus kedua kurang konsentrasi saat melintasi perlintasan sehingga kereta api menabrak bagian ekor bus,” ujarnya.
Kondisi bus dan lokomotif KA Rapih Dhoho juga rusak berat usai tabrakan di perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Tulungagung, Jawa Timur.
Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 05.00 WIB menyebabkan lima dari 43 penumpang termasuk awak bus, meninggal dunia dan 14 lainnya luka-luka dan harus dilarikan ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk mendapat pertolongan kedaruratan medis.
“Total ada 14 yang dirawat di IGD RSUD dr. Iskak, satu di antaranya meninggal dalam penanganan kedaruratan medis akibat cedera berat otak,” kata dokter jaga di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung, dr. Furqon Ahmadi.
Jumlah penumpang bus yang mengalami kecelakaan itu ada sekitar 41 penumpang. Ditambah kenek dan sopir, sehingga total ada 43 orang.
Para korban yang tewas di tempat kejadian perkara semuanya adalah penumpang yang duduk di kursi belakang. Titik benturan pertama bus dihantam KA Rapih Dhoho yang melaju dari Stasiun Tulungagung menuju arah Kediri.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di Google News