Madiun, Jurnal Jatim – Kota Madiun terpilih sebagai pilot project (proyek percontohan) program penurunan stunting, pelayanan implan satu batang, pil KB menyusui, dan program dapur sehat (dashat) oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
Prosesi peluncuran program tersebut dilaksanakan di Kampung KB Gedongan, Kecamatan Manguharjo, pada Jumat (15/10/2021) dengan dihadiri Kepala Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Waluyo Ajeng Lukitowati dan Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Jawa Timur Dwi Listyowardani.
Acara itu juga dibuka Wali Kota Madiun Maidi yang didampingi Ketua DPRD Kota Madiun Andi Raya Bagus Miko Saputra, Ketua TP PKK sekaligus Bunda GenRe Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi, serta perwakilan Forkopimda lainnya.
Wali Kota Madiun, Maidi menyatakan bahwa stunting merupakan salah satu permasalahan yang mendapat perhatian khusus dari Pemkot Madiun. Sebab, berkaitan dengan kualitas generasi penerus.
“Kalau tidak segera diatasi, akan menjadi masalah yang berkepanjangan. Kota kita juga tidak akan maju,” katanya.
Untuk itu, beragam upaya dilakukan agar tidak ada lagi anak stunting di Kota Madiun. Di antaranya, pemberian vitamin kepada perempuan sejak sebelum menikah, pembinaan terhadap calon pengantin, gizi ibu hamil dan menyusui, hingga pemenuhan gizi bagi anak stunting.
Hasilnya, kata Maidi, dalam dua tahun terakhir angka stunting di Kota Madiun berhasil ditekan. Dari sekitar 11 persen menjadi 7 persen saat ini.
“Ini salah satu upaya kita meningkatkan IPM Kota Madiun. Yakni, menuntaskan stunting dan mencetak generasi berkualitas,” katanya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Hafid