Bojonegoro, Jurnal Jatim – Bendungan Gongseng di Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur siap difungsikan setelah Bupati Anna Mu’awanah meresmikan dimulainya pengisian awal atau impounding bendungan itu Rabu (22/9/20021).
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah mengungkapkan, langkah membangun bendungan sudah tepat, yakni perhatian pemerintah pusat terhadap penyediaan dan pengendalian air.
“Sebab jika penyediaan saja bisa over suplai yang artinya terjadi banjir. Pengendalian sekaligus mengatur ketersediaan air,” ungkapnya.
Menurut Anna, Kabupaten Bojonegoro juga memiliki minyak dan gas bumi (migas). Dengan adanya Bendungan Gongseng, terjadi keseimbangan antara kebutuhan migas dan juga kebutuhan air.
Selain itu, bendungan tersebut juga bisa mengairi beberapa kecamatan. Oleh sebab itu, selain sumber daya alam, sumber daya pertanian sesuatu yang tidak dapat dihindari adalah kebutuhan air.
“Maka atas nama Pemkab Bojonegoro, tidak hentinya saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang hari ini pelaksana adalah BBWS atas terselesainya Bendungan Gongseng,” katanya.
Karena, Bojonegoro juga merupakan lumbung pangan nomer tiga. Harapannya, dengan keberadaan Bendungan Gongseng, produksi tanaman pangan dapat melebihi kabupaten lain.
Sementara itu, Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto dalam sambutannya mengatakan, pembangunan Bendungan Gongseng melewati perjalanan panjang untuk menjamin keamanan. Agar bisa segera dimanfaatkan untuk masyarakat.
“Penutupan pintu konduit merupakan tahap awal pengisian waduk. Diharapkan dalam waktu lima bulan ke depan, tampungan Bendungan Gongseng telah penuh sampai melimpah pada spillway. Dan segera dapat dimanfaatkan masyarakat Bojonegoro,” ujarnya.
Adapun manfaat Bendungan Gongseng untuk irigasi seluas 6.191 hektar, penyediaan air baku 300 liter/detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,27 m³/detik, serta berpotensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 mega watt.
Pemenuhan manfaat dapat dipenuhi dari Kapasitas tampungan total 22,43 juta m³ yang berada di daerah genangan seluas 390 hektar.
“Pengerjaan Bendungan Gongseng mulai 2013. Direncanakan selesai 2021 dengan biaya Rp 574 miliar sumber dana APBN. Saat ini progres 94 persen,” katanya.
“Bendungan Gongseng memasuki tahap akhir pengerjaan, sehingga pengisian awal menjadi salah satu syarat pengoperasian,” lanjutnya.
Ia menambahkan, BBWS Bengawan Solo, tetap berkomitmen dengan Pemkab Bojonegoro dalam penyediaan air. Kedepan melalui Bendungan Karangnongko agar masyarakat Bojonegoro melimpah airnya. (BojonegoroKab).
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Azriel