Gerhana Bulan Total Bertepatan Hari Raya Waisak 2021

Surabaya, Jurnal Jatim – Gerhana Bulan Total (GBT) atau Bulan Merah Super atau Super Blood Moon akan dapat dilihat di Indonesia pada hari ini, Rabu (26/5/2021) dan bertepatan dengan Hari Raya Waisak.

Fenomena bulan super merah yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak, pernah terjadi sebanyak empat kali pada abad ke-19, yakni pada 10 Mei 1808, 21 Mei 1826, 1 Juni 1844 dan 21 Mei 1845.

Fenomena itu berulang setiap 195 tahun sekali akan terjadi kembali pada 10 Mei 2199, 21 Mei 2217 dan 16 Mei 2394.

Peneliti Pusat Sain Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang, mengatakan bahwa Gerhana Bulan kali ini cukup unik karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi.

Mengingat lebar sudutnya yang lebih besar 13,77% dibandingkan dengan ketika berada di titik terjauhnya (apoge) dan kecerlangannya 15,6% lebih terang dibandingkan dengan rata-rata atau 29,1% lebih terang dibandingkan dengan ketika apoge.

“Gerhana Bulan kali ini disebut juga sebagai Bulan Merah Super,” ujar Andi dalam siaran pers, di situs Lapan, Selasa (25/5/2021).

Durasi 14 menit 30 detik

Durasi fase total gerhana juga terbilang cukup singkat, yakni 14 menit 30 detik. Puncak gerhana sendiri akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB / 19.43.18 WITA / 20.43.18 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi.

Sementara itu puncak Perige terjadi pada pukul 08.57.46 WIB / 09.57.46 WITA / 10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi.

GBT juga bertepatan dengan detik-detik Waisak yakni pada 15 suklapaksa (paroretang) Waisaka 2565 Era Buddha yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13.30 WIB / 19.13.30 WITA / 20.13.30 WIT dengan jarak 357.461 kilometer dari Bumi.

“Pada dasarnya, detik-detik Waisak terjadi ketika Purnama Waisak atau disebut juga Waisaka Purnima yang selalu jatuh pada 15 suklapaksa di bulan Waisaka,” terangnya.

Pada saat bulan purnama, Matahari dan Bulan akan berada dalam satu garis lurus, sedemikian rupa sehingga cahaya Matahari dapat menerangi permukaan Bulan secara maksimal, maka bulan nampak bulat sempurna dipandang dari Bumi.

Andi menambahkan, bahwa kedudukan membentuk garis lurus seperti ini dikenal dengan istilah oposisi (solar) atau istiqbal. Jadi Matahari dan Bulan membentuk sudut 180 derajat satu sama lain dalam peredarannya.

Saat kedua benda langit tersebut tepat membentuk sudut 180 derajat di hari Waisak dikenal sebagai “detik-detik Waisak.”

Dengan kata lain, detik-detik Waisak merupakan puncak bulan purnama pada bulan Waisaka menurut penanggalan India yang didasari oleh perderan Bulan. Keputusan merayakan Trisuci ini diatur dalam Konferensi World Fellowship of Budhists (WFB).

Terjadi tujuh fase

GBT dapat terlihat di Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Oseania, dan sebagian besar benua Amerika.

GBT kali ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah Timur-Tenggara (hingga Tenggara untuk Indonesia bagian Timur) tanpa menggunakan alat bantuk optik apapun.

Melansir kompas, Gerhana bulan total ini terjadi dalam 7 fase, yaitu fase awal penumbra (P1), awal gerhana sebagian (U1), awal gerhana bulan total (U2), puncak gerhana total, akhir gerhana total (U3), akhir gerhana sebagian (U4), dan akhir penumbra (P4).

1. Awal Gerhana Penumbra

Bulan terlihat membesar dan hanya dapat disaksikan masyarakat di Papua serta Kepulauan Aru pada 17:46:12 WIT (Waktu Indonesia Timur).

2. Awal Gerhana Sebagian

Bulan mulai tertutup bayangan bumi dan dapat disaksikan masyarakat di Papua, Papua Barat, Maluku (kecuali Kepulauan Aru), Maluku Utara, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal itu mulai berlangsung pukul 18:44:37 WIT atau 17:44:37 WITA (Waktu Indonesia Tengah).

3. Awal Gerhana Total

Bulan mulai terlihat berwarna merah dan dapat disaksikan masyarakat di seluruh Indonesia, kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sebagian Riau.

Gerhana total ini mulai berlangsung pukul 20:09:29 WIT atau 19:09:29 WITA atau 18:09:29 WIB.

4. Puncak Gerhana Total

Bulan benar-benar terlihat merah dan dapat disaksikan masyarakat di seluruh Indonesia, kecuali Aceh, Pulau Nias, dan sebagian Sumatera Utara. Fase ini berlangsung pada 20:18:43 WIT atau 19:18:43 WITA atau 18:18:43 WIB.

5. Akhir Gerhana Total

Warna merah bulan mulai berganti dengan bayangan di sebagian permukaannya. Fase ini dapat terlihat oleh masyarakat di seluruh Indonesia pada 20:27:57 WIT atau 19:27:57 WITA atau 18:27:57 WIB.

 

Editor: Azriel