Nganjuk, Jurnal Jatim – Seorang petani berinisial Dj (32) nekat gantung diri di dalam rumah ibunya, Desa Ngringin, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Diduga korban bunuh diri karena ada permasalahan dan depresi.
Laki-laki itu ditemukan tak bernyawa lagi pada Sabtu (23/1/2021) sekitar pukul 19.00 WIB dalam posisi tergantung di usuk atap dengan seutas tali tampar berwarna putih panjang 100 meter.
Sehari sebelum melakukan aksi bunuh diri, korban sempat meminta maaf kepada tetangga dan juga orang tuanya. Namun tidak ada yang menduga jika ia akan bertindak nekat gantung diri.
“Satu hari sebelum korban gantung diri, sudah meminta maaf kepada tetangga korban dan perangkat desa,” kata Kasubbaghumas Polres Nganjuk, AKP Rony Yunimantara dalam keterangan tertulis kepada Jurnaljatim.com, Sabtu malam.
Jasad korban kali pertama ditemukan oleh ibunya dengan posisi menggantung di dalam kamar menghadap ke selatan dengan menggunakan tali tampar yang diikat di usuk atap rumah dalam kamar.
“Korban ditemukan ibunya sudah dalam kondisi meninggal dunia,” jelas Rony.
Berdasar keterangan warga sekitar, pada Jumat (22/1/2021) pagi, setiap bertemu tetangganya, korban memeluk dan mencium kakinya sambil menangis untuk meminta maaf tanpa menjelaskan alasannya.
“Keterangan beberapa warga, bahwa korban setiap ditanya permasalahannya, tida menjawab dan memilih tertutup,” jelas Rony.
Kemudian, sore hari sebelum ditemukan tewas, korban berulang kali menangis sambil memeluk dan mencium kaki ibunya sembari meminta maaf. Lagi-lagi korban juga tidak menjelaskan permasalahannya.
“Saat itu, tetangga korban, Prandiono menyarankan pada ibunya agar terus memantau anaknya (korban),” katanya.
Sekitar jam 16.30 WIB, korban ditinggal ibunya ke kamar mandi yang berada di belakang rumah. Ibunya saat itu disuruh mandi korban. Setelah selesai mandi, ibunya mendapati anaknya gantung diri di dalam kamar.
Tak pelak ibu korban syok dan berteriak memminta pertolongan tetangga sekitar. Kejadian itu dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan laporan ke Polsek Lengkong.
“Korban melakukan gantung diri diduga karena mengalami depresi dan diduga mempunyai masalah,” terang Rony.
Dari Hasil pemeriksaan tim identifikasi, korban murni meninggal akibat gantung diri. Hal itu sesuai dengan ciri-ciri di leher korban terdapat bekas jeratan tali tampar yang dipakai gantung diri hingga tenggorokan putus. Selain itu, kemaluan korban juga mengeluarkan sperma.
Hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda luka yang mengarah pada kekerasan. Pihak keluarga telah sepakat kejadian tersebut murni bunuh diri atau gantung diri.
“Keluarga menyatakan tidak akan menuntut dikemudian hari dengan membuat surat pernyataan secara tertulis. Selanjutnya Jenazah korban dimakamkan di desa setempat,” pungkasnya.
Editor: Azriel