Mokasi, Mobil Listrik Ciptaan Siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan Madiun

MADIUN (Jurnaljatim.com) – Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi ke SMK Model/Rujukan PGRI 1 Mejayan, Kabupaten Madiun untuk melihat listrik yang diberi nama Mokasi hasil karya siswa di sekolah tersebut, Jumat (18/9/2020).

“Ini adalah mobil listrik ciptaan siswa SMK Model PGRI I Mejayan, Kabupaten Madiun yang dirancang khusus untuk pelaku . Namanya Mokasi alias Mobil Kampung ,” kata Khofifah memberikan keterangan foto mobil Mokasi yang diunggah di akun instagram pribadinya @khofifah.ip.

Khofifah mengungkapkan mobil listrik itu telah dipesan oleh ratusan pelaku UMKM. Ia berharap itu bisa dikembangkan di era industri 4.0.

“Hasil karya mereka bahkan telah dipesan ratusan pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Saya berharap kreativitas anak ini bisa menjadi role model sekolah inovatif di era industri 4.0,” ujar Khofifah.

Mokasi, Mobil Listrik Ciptaan Siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan Madiun
Khofifah Indar Parawansa melihat Mokasi ciptaan siswa SMK Madiun. (Instagram.com/khofifah.ip)

Informasi yang diperoleh Jurnaljatim.com, spesifikasi ‘Mokasi’ itu seperti memiliki daya listrik 12 volt. Dengan kekuatan sebesar itu dapat menempuh jarak 90 kilometer dengan kecepatan maksimal 40 km/jam.

Adapun bagian body-nya mayoritas terbuat dari plat alumunium sehingga mudah dibersihkan. Kendaraan itu memiliki lebar 1,5 meter, panjang 3 meter, dan tinggi 1,75 meter. Harga jual per unitnya dibanderol antara Rp35-40 juta.

Mokasi hasil karya siswa jurusan Teknik mesin dan Elektronika itu sudah digunakan untuk berjualan nasi pecel di kawasan Caruban. Kendaraan yang pertama dihasilkan pada bulan Mei lalu diberi nama ‘Mokasi Food’ lantaran untuk menjajakan produk makanan matang.

Mokasi, Mobil Listrik Ciptaan Siswa SMK Model PGRI 1 Mejayan Madiun
Gubernur Khofifah Indar Parawansa melihat Mokasi ciptaan siswa SMK Madiun. (Instagram.com/khofifah.ip)

Kemudian, para pelajar tersebut mampu membuat mobil listrik lain yang diberi nama ‘Mokasi Mart’ yang dirancang layaknya etalase warung sembako. Selain itu, juga dibuat mobil untuk merawat maupun memperbaiki kendaraan yang dan diberi label ‘Mokasi Service’.

Saat ini, sejumlah upaya penyempurnaan Mokasi masih terus dilakukan, terutama dalam suspensinya. Tak hanya itu, perizinan produksi juga masih dalam pengurusan.


Editor: Hafid