JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Seniman lukis di Jombang tetap bertahan membuat karya di tengah kepungan virus corona. Dia adalah Lukmanul Hakim, pemilik Sabrang Art di Dusun Tanggungan, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa timur.
Salah satu hasil karyanya di masa pandemi ialah lukisan berjudul quality time yang berarti waktu yang berkualitas. lukisan itu berukuran 120 X 90 sentimeter beraliran dekoratif tiga dimensi dan dipajang di sabrang art.
Menurut Cak Luk sapaan akrabnya, lukisan itu bercerita tentang hikmah dibalik masa pandemi COVID-19 yang saat ini masih terjadi, terutama harapan dari seluruh keluarga untuk berkumpul dan bermain meskipun dengan jenis permainan yang sederhana, namun bisa mengena.
“Bisa fokus untuk keluarga. Mungkin itulah hikmah dibalik pandemi, kita bisa mencurahkan waktu untuk orang-orang terdekat kita. Dengan kegiatan-kegiatan yang positif tentunya,” kata pria berambut gondrong yang menekuni seni lukis sejak tahun 2014 silam, Selasa pagi (11/8/2020).
Gambarkan kebersamaan keluarga
Lelaki usia 48 tahun itu menjelaskan, di lukisan itu digambarkan sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu dan 2 orang anak laki-laki dan perempuan. Mereka terlihat santai menikmati waktu bersama. Gambar dua anak itu terlihat membawa mainan sederhana.
Pada bagian atas digambarkan sejumlah aplikasi di handphone android seperti youtube, whatsApp, facebook, maupun instagram. Sebelahnya digambarkan beberapa layang-layang. Sejumlah aplikasi HP itu mengartikan jika di masa pandemi corona, aplikasi-aplikasi itu banyak digunakan oleh masyarakat.
“Masa-masa pandemi, mengharuskan kita banyak berhubungan dengan lewat whatsapp maupun medsos lainnya. Layang-layang itu istilahnya tetap kita butuh (Medsos) itu, tetapi kita juga harus mengawasi, istilahnya kita kendalikan,” ucap lelaki kelahiran tahun 1972 silam.
“Kapan kita butuh menerbangkan layang-layang (menggunakan medsos), kan ada waktu tertentu. Tidak harus setiap saat, setiap hari, setiap waktu. Itu yang perlu kita kontrol,” lanjut perajin lukisan yang sudah membuat 150 karya tesebut.
Dengan begitu, lanjut dia, penggunaaan medsos pada masa pandemi tidak boleh mengalahkan komunikasi langsung dengan anggota keluarga yang harus tetap berjalan.
“Ada permainan yang manual, yang Jadul yang membuatnya juga dari bahan-bahan sederhana,” ujar pelukis yang karyanya pernah terjual dengan harga 5000 dolar Amerika di tahun 2017 itu.
Ia menambahkan, lukisan itu dikerjakan kurang lebih selama 2 Minggu menjelang terjadinya masa pandemi COVID-19. Rencananya lukisan itu akan dipamerkan di pameran seni rupa ‘Art In The Age Of Covid-19‘ yang bertajuk Pageblug di matahari johar plaza lantai 3, Jember pada 22 hingga 27 Agustus 2020 nanti.
“Peserta yang mengikuti 20 pelukis dari Jatim dan beberapa pelukis dari luar Jatim,” ujar satu-satunya pelukis dari Jombang yang akan mengikuti pameran lukisan tersebut.
Editor: Hafid