Pelajar Tewas Tenggelam di Kubangan Bekas Galian C di Jombang

JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Seorang anak berusia 13 tahun yang mandi di bekas yang penuh dengan air di Plosogenuk, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang tewas , Kamis pagi (4/6/2020). bernama Firman Santoso, warga desa setempat.

Perak Polres Jombang Kompol Untung Sugiarto membenarkan bahwa ada seorang anak yang tewas saat berenang di lokasi bekas galian C di desa Plosogenuk. “Korban sudah dievakukasi, dan kejadiannya tadi pagi sekitar jam 10.00 Wib,” kata Untung dikonfirmasi Kamis siang (4/6/2020).

Meninggalnya SMP itu berawal korban bersama dengan tujuh temannya yakni Firman, Rio, Rigo, Wildan, Muji, Brian dan Adit berangkat dengan tujuan untuk mancing di lokasi bekas galian C tersebut.

Setelah sampai di lokasi, kata Untung, korban langsung mengajak teman temannya untuk berenang dan mandi di kubangan yang penuh air tersebut. Akhirnya korban bersama teman temannya langsung bermain di dalam air. Kemudian korban langsung berenang ke tengah.

“Mengetahui korban berenang ke tengah teman temannya langsung berteriak dan melarang korban. Namun korban terus berenang ke tengah. Setelah berada di tengah korban tidak bisa berenang dan akhirnya tenggelam,” jelas Untung.

Pelajar Tewas Tenggelam di Kubangan Bekas Galian C di Jombang
Petugas dan tim identifikasi memeriksa korban/Istimewa

Mengetahui korban tenggelam, teman temannya berteriak minta tolong dan kemudian datang orang-orang yang sedang mancing di sekitar lokasi dan langsung menolong korban. Setalah di bawa ke tepi dan diberikan pertongan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Setelah dilakukan pemerikasaan oleh petugas dari pukesmas Perak dan identifikasi Polres Jombang, tidak ditemukan adanya luka dan korban meninggal akibat tenggelam,” imbuhnya.

Untung menambahkan, TKP galian C itu sudah tidak berfungsi dan kubangan galian C itu banyak dikunjungi masyarakat untuk memancing . Lokasi galian C yang terdapat airnya itu, kata dia, juga tidak ada pagar pengaman yang bisa mencegah orang bermain di lokasi tersebut.

“Sudah tidak berfungsi dan tidak ada pembatas di lokasi bekas galian c tersebut,” ujarnya.

Adanya peristiwa tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan serta sejumlah pihak terkait untuk langkah-langkah antisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.


Editor: Hafid