JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Jenasah Ely Marida (48), Guru SMP yang ditemukan tewas berlumur darah di rumahnya, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Jombang, kini telah berada di RSUD Jombang untuk diotopsi. Ely diduga kuat menjadi korban perampokan dan pembunuhan.
Berdasarkan informasi yang didapat, dari kepolisian, sebelum korban ditemukan tewas, penghuni kos di sebelah rumah korban sempat mendengar keributan di dalam rumah korban. Namun, keributan itu tidak berlangsung lama.
Penguni kos curiga, setelah ada keributan, pintu rumah korban dalam keadaan terbuka dan tidak terkunci. Salah satu penghuni kos akhirnya masuk ke dalam rumah dan mendapati guru SMPN 1 Perak tersebut tergeletak di lantai belakang dekat tempat mencuci pakaian.
“Korban ditemukan dalam kondisi berlumuran darah, pelipis mata sobek dan sudah dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kapolsek Perak, AKP Untung Sugiarto.
Temukan Batu dan Pisau
Ely diduga kuat merupakan korban perampokan disertai dengan pembunuhan. Di lokasi kejadian yang tidak jauh dari korban tewas, polisi menemukan Batu yang masih ada bercak darah serta satu buah pisau dapur.
Benda batu dan pisau tersebut, kini telah diamankan oleh petugas kepolisian untuk dijadikan barang bukti. Pasca kejadian, polisi juga memasang police line di depan rumah Ely Marida.
Kapolres Jombang, AKBP Boby Pa’ludin Tambunan mengatakan, barang bukti batu dan pisau yang ditemukan di lokasi kejadian, diduga merupakan alat bantu yang dipakai pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
“Korban tergeletak dengan posisi terlentang dan ada darah di bagian kepala,” kata Kapolres.
“Dari kejadian seperti ini, sepertinya korban pencurian dengan kekerasan,” sambung Boby.
Boby mengatakan, barang korban yang hilang diantaranya adalah saty buah ponsel. Saat ini, petugas Satreskrim Polres Jombang masih memeriksa sejumlah saksi-saksi untuk mengungkap pelakunya perampokan.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Jombang digegerkan dengan tewasnya seorang guru di dalam rumahnya. Saat kejadian, situasi rumah korban dalam keadaan sepi.
Korban korban merupakan seorang guru SMP Negeri 1 Perak, Jombang. Sedangkan suaminya Edy Purnomo (48) guru di SMP Negeri 2 Jombang. Di rumah tersebut, dia tinggal bersama suaminya. Dua anaknya tidak tinggal bersama mereka.
Disamping rumah korban, yang masih dalam satu area, ada kos-kosan yang berjumlah empat kamar. Saat ini, kos tersebut dihuni tiga orang, sedangkan satu kamar masih dalam keadaan kosong.
Editor: Hafid