KEDIRI (Jurnaljatim.com) – Sejumlah tembok balai desa Ngebrak, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri menjadi salah satu tempat pelampiasan kekecewaan warga setempat, karena aksinya tidak ditemui oleh Kades Saeroji yang sedang cuti ikut pilkades serentak.
Pelampiasan itu dilakukan melalui coretan tembok dengan tulisan diantaranya Kembalikan Tanah TKD, Kembalikan Tanah Leluhur Kami, Kembalikan Tanah Kami, Kembalikan TKD, dan Banjingan Kudu Dibacoki.
Warga menuntut kepada Saeroji untuk memperjelas permasalahan kasus TKD di desanya yang berada di dusun Gempol Garut, Desa Toyoresmi, Senin (7/10/2019). Sebab, hingga saat ini permasalahan tersebut belum ada kejelasan.
Perwakilan warga sejumlah sepuluh orang ditemui oleh Sekdes selaku Plh dan juga perangkat desa setempat di ruangan kepala desa. Mereka kemudian melakukan dialog.
Dalam penyampaiannya, salah satu perwakilan Warga Gus Munir mempertanyakan persoalan Aset TKD yang yang ada digempol Garut, yang di tukar guling di desa Toyoresmi. Sampai di tahun 2016 hingga sekarang, PAD Desa Ngebrak tidak ada pemasukan dari TKD tersebut. Setelah pihak keluarga dari pemilik tanah yang menjadi tukar guling di Desa Toyoresmi mengklaim miliknya.
“Kedatangan warga meminta kejelasan tentang janji beberapa bulan yang lalu saat dimediasi oleh Lurah Saeroji, akan membentuk tim, itu sudah ada apa belum, kalau sudah ada bagaimana kejelasan dan perkembangan terkait hal tersebut, “kata Gus Munir.
Sekdes selaku Pelaksana Harian (PLH) Ruli Ashari, mengatakan untuk pembentukan tim pihaknya belum tahu, karena baru menjabat di desa tersebut. Ia juga mengatakan bahwa, langkah langkah yang ditempuh pihak desa akan menganggarkan anggaran bantuan hukum.
“Di desa masing masing ada anggaran untuk bantuan hukum, yang nantinya pihak desa akan menganggarkan anggaran bantuan hukum tersebut ditahun 2020, “ungkapnya.
Selain melakukan corat-coret tembok balai desa, warga Desa Ngebrak juga membakar ban bekas. Kapolsek Gampengrejo AKP Muhklason bersama anggota turun kelokasi untuk meredam suasana yang saat itu memanas.
Editor: Hafid
