Pamit Perbaiki Kandang Ayam, Warga Kota Kediri Ditemukan Jadi Mayat

KEDIRI () – Moch Suyatno (51) warga Kelurahan Tosaren, RT 18 RW 07, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri ditemukan tewas dengan posisi terlentang di belakang/ ayam miliknya, Kelurahan Burengan, RT 03 RW 11 (Naisa Salon), Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jumat (5/7/2019).

Kanit Reskrim Pesantren Iptu Panggayuh Sulistyo, menjelaskan, dari keterangan saksi, sehari sebelum ditemukan meninggal dunia, pamit kepada pergi ke rumah miliknya yang berada di Kelurahan Burengan untuk memperbaiki kandang ayam.

“Pada Kamis (4/7/2019) sore atau sehari sebelum kejadian, korban pamit, namun sampai keesokan harinya korban tak kunjung pulang ke rumah yang berada di Kelurahan Tosaren,” ujar Panggayuh.

Pihak keluarga pun panik dan korban bernama Eva Mei (35) disuruh ibunya (istri korban) untuk mencari ayahnya karena tidak ada kabar. Saat Eva memeriksa ke rumah di Kelurahan Burengan, terkejut melihat ayahnya sudah tergeletak di sekitar kandang ayam yang hendak diperbaiki.

Kejadian tersebut, kemudian dilaporkan ke Polsek Pesantren . Sejurus kemudian, datang untuk melakukan olah TKP serta meminta keterangan sejumlah saksi.

Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut, petugas membawa jasad korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kota Kediri.

“Disekitar TKP tidak ditemukan barang yang menjadi faktor penyebab meninggalnya korban. Selain itu, dari hasil pemeriksaan TKP dan berdasarkan ketarangan saksi tidak ditemukan adanya barang yang hilang,” ujarnya.

Menurut keterangan saksi, teman / tetangga beberapa hari sebelum kejadian, korban sering mengeluh merasakan gemetar dan sering keluar keringat dingin. Korban di rumah sendirian karena sebelumnya serumah dengan istrinya, namun karena istrinya sakit sehingga ikut anaknya untuk dirawat di kelurahan Tosaren. Dugaan, korban meninggal karena sakit.

Namun, kata Panggayuh, pihak keluarga meminta untuk tidak dilakukan autopsi dan jasad korban segera dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman.

“Keluarga menyadari atas adanya kejadian tersebut dan membuat Surat Pernyataan tidak menuntut serta membuat surat permohonan tidak dilakukan otopsi,” pungkasnya.


Editor: Z. Arifin