Daop 7 Madiun: Tiket KA Mudik Lebaran 2019 Per 23 Mei Tersisa 13.499

MADIUN (.com) – Angkutan Lebaran tahun 2019, PT melayani 74 reguler yang akan melintas dengan total seat yang tersedia sebanyak 26.332 seat per hari dan 10 KA tambahan dengan total seat yang tersedia sebanyak 6.896 seat per hari yang melintas di wilayah .

Vice President Daop Madiun, Wisnu Pramudyo, mengatakan, berdasarkan data ter-update per tanggal 23 Mei 2019, total sisa tempat duduk KA produk Daop 7 Madiun (Singasari, Brantas, Kahuripan, dan Brantas tambahan) sebanyak 13.499.

Rinciannya, KA Singasari relasi Madiun-Pasarsenen sisa untuk kelas ekonomi sebanyak 2.985 tempat duduk, dan kelas ekskutif sebanyak 558 tempat duduk. KA Singasari relasi Pasarsenen-madiun sisa untuk kelas ekonomi sebanyak 2.411 tempat duduk, dan kelas ekskutif sebanyak 775 tempat duduk.

Lalu, KA Brantas relasi Madiun-Pasarsenen sudah habis terjual. Begitupun sebaliknya KA Brantas relasi Pasarsenen- Madiun juga ludes terjual. Untuk tiket KA Kahuripan relasi Madiun-Bandung kiaracondong juga sudah habis terjual, sebaliknya KA Kahuripan relasi Bandung kiaracondong-Madiun kiaracondong juga sudah habis terjual.

Untuk KA Brantas tambahan relasi Madiun-Pasarsenen sisa untuk kelas ekonomi sebanyak 2.935 tempat duduk, dan kelas bisnis sebanyak 1387 tempat duduk. KA Brantas tambahan relasi Pasarsenen-madiun sisa untuk kelas ekonomi sebanyak 1.535 tempat duduk, dan kelas bisnis sebanyak 913 tempat duduk.

Diketahui, PT KAI telah menetapkan masa angkutan Lebaran 2019 selama 22 hari mulai tanggal 26 Mei 2019 (H-10) sampai dengan 16 Juni 2019 (H+10). Puncak arus masa angkutan lebaran tahun 2019, diperkiran terjadi pada Jumat 31 Mei 2019 dengan jumlah penumpang sebanyak 11.837 orang. Sedangkan untuk puncak arus balik diperkirakan meningkat pada Minggu 09 Juni 2019 dengan jumlah penumpang sebanyak 20.939 orang.

“Kami akan mengerahkan tenaga SDM sebanyak 1389 pegawai, ditambah 452 personil bantuan yang meliputi 42 PPJ Ekstra, 30 PJL ekstra, 27 Penjaga Daerah Rawan (PDR), 19 customer servise mobile (CSM), 12 PMI, 100 Railfans, dan 222 satpam/security,” kata Wisnu.

Tidak hanya itu, kata Dia, tim pengamanan juga mengerahkan sebanyak 132 personil meliputi 4 POM TNI, 24 Brimob, 6 K9+hearder, 49 kewilayahan, dan 49 TNI kewilayahan.

“Selama masa posko tersebut, seluruh pegawai KAI dan dibantu dari eksternal akan dimaksimalkan untuk membantu kelancaran pelayanan selama arus mudik dan 2019,” terang Wisnu dalam siaran pers tertulis, Minggu (26/5/2019) sore.

Di wilayah Daop 7 Madiun sendiri, kata Wisnu, terdapat total 12 titik daerah rawan yang berpotensi ambles, longsor, dan banjir. Potensi ambles terdapat 3 titik antara Walikukun – Kedunggalar, Barat – Madiun, dan Madiun – Babadan. Potensi longsor ada 2 titik, 1 titik antara Saradan – Wilangan, dan 1 titik antara Garum – Talun.

Sedangkan untuk sebanyak 7 yang meliputi 1 di Batas antara Daop 6 Daop 7 – Walikukun, 2 titik antara Paron – Geneng, 1 titik antara Geneng – Barat, 1 titik antara Barat – Madiun, 1 titik antara Saradan – Wilangan, dan 1 titik antara Sukomoro – Baron.

“Adanya titik daerah rawan tersebut, Daop 7 Madiun telah menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) berupa peralatan untuk situasi darurat yang terletak di sembilan stasiun,” ujarnya.

Untuk dukungan sarana, Daop 7 Madiun juga menyiapkan Sembilan lokomotif yang digunakan untuk menarik tiga KA reguler (KA Brantas, Kahurpian, Singasari) dan satu KA Tambahan (KA Brantas Tambahan). Lokomotif cadangan juga telah disediakan di Madiun dan Kertosono.


Editor: Hafid