Sidoarjo, Jurnaljatim.com – Sunanjar (52), warga Kepunten, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo yang tewas dan mayatnya ditemukan mengapun di Sungai Desa setempat mempunyai riwayat epilepsi. Hal itu diungkapkan Sekretaris Desa Kepunten Gatot Suharjo kepada Jurnaljatim.com.
Diceritakannya, korban adalah seorang tunanetra sejak lahir yang juga punya riwayat penyakit epilepsi. Adapun kebiasaan sehari-hari, dia sudah biasa kemana-mana sendiri.
“Oleh sebab itu, pihak keluarga percaya penuh terhadap korban. Selain itu, korban belum menikah (lajang) dan semua warga desa juga tahu,” ungkapnya, Rabu (20/3/2019).
Selama ini, korban sudah tahu dan hapal jalan desa. Bahkan, gang kecil desa juga hapal. Sehingga, kemana-mana tidak perlu diantar keluarga maupun warga.
Selain itu, semasa hidupnya, korban dikenal sangat baik oleh warga desa. Bahkan, kalau ada warga yang punya hajat, dia sering dipanggil untuk membaca Alquran.
“Korban berangkat dan pulang sendiri, dan sering adzan di masjid maupun mushola desa,” imbuhnya.
Sedangkan untuk penyakit epilepsi yang dideritanya, memang seringkali kambuh. Baik saat di jalan, maupun saat diundang hajatan. Terkadang, sampai mulutnya keluar busa.
“Pernah kambuh, saat di depan balai desa. Ya, langsung saya angkat mas,” ujarnya.
Sementara itu, Istiani (47) adik korban menuturkan, pihak keluarga sudah menerima keluarga korban dan tidak akan mempermasalahkan, termasuk tidak akan menuntut pada siapapun.
“Intinya sudah selesai mas. Keluarga sudah membuat surat pernyataan lengkap, dan diserahkan ke Polsek Tulangan,” tutur Istiani ditemui di rumahnya.
Berita Sebelumnya : Tidak Pulang Dua Hari Pria Tulangan Ditemukan Mengapung di Sungai
Diketahui, sesosok mayat dengan posisi tengkurap, ditemukan mengapung di sungai desa Kepunten, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo pada Selasa (19/3/2019) kemarin. Mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki dan diketahui bernama Sunanjar (52) warga setempat.
Sebelum ditemukan meninggal, korban sudah dua hari tidak pulang ke rumahnya. Saat itu, hari Minggu (17/3/2019) sekitar jam 18.00 WIB, korban keluar rumah sendiri dan tidak pamit dengan keluarganya.
“Korban biasanya keluar rumah sendiri, seperti ke masjid atau ke tempat lain,” tutur Kapolsek Tulangan AKP Gatot Setyo Budi, Selasa (19/3/2019).
Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke RS Pusdik Gasum Porong untuk divisum. Namun, keluarga korban menolak. Setelah keluarga membuat surat pernyataan dengan disaksikan Polsek Tulangan dan pihak pemerintaha Desa, jenasah korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk di makamkan.
“Tidak ada tanda-tanda penganiyaan pada tubuh korban. Diduga, korban terpeleset dan tercebur ke dalam sungai,” pungkas Kapolsek. (*)
Editor @Z. Arifin