Surabaya, Jurnal Jatim – Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemprov Jatim diharapkan memberikan pelayanan masyarakat tanpa memandang latar belakang apapun.
Harapan itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam pesannya membuka orientasi PPPK Pemprov Jatim formasi kesehatan Tahun 2024 di Aula Sasana Wiyata Praja, BPSDM Provinsi Jatim, Senin (29/1/2024).
“Pesan saya kalau memberikan pelayanan kepada masyarakat berikanlah mereka equal treatment (pelayanan yang sama) kepada mereka tanpa memandang dari suku apa, agama apa, dan perbedaan status sosial ekonomi dan lainnya,” ujarnya.
“Baik yang masih PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) maupun yang tidak, tolong untuk memberikan referensi yang baik bagi junior dan sesamanya. Jangan sampai memberikan treatment yang tidak sama,” lanjutnya dikutip dari laman resmi Kominfo Jatim.
Tidak hanya itu, kepada seluruh peserta orientasi, Khofifah juga menekankan pentingnya penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Tematik menuju Birokrasi Berdampak.
“Bagaimana RB harus berdampak secara nasional pada penurunan kemiskinan, peningkatan investasi, peningkatan digitalisasi administrasi pemerintahan, dan percepatan prioritas aktual presiden,” ucapnya.
“Alhamdulillah dari keempat hal yang menjadi referensi RB Berdampak itu, Jatim peringkat terbaik semuanya. Artinya, saya ingin menyampaikan bahwa anda semua masuk dalam sebuah ekosistem yang sudah tertata dengan baik (well manage),” katanya.
Khofifah menjelaskan, di sektor kemiskinan, Jatim merupakan provinsi yang berhasil menurunkan prosentase kemiskinan ekstrem sebesar 3,58 persen. Pada tahun 2020 persentasenya sebesar 4,4 persen menjadi 0,82 persen pada Maret 2023.
“Capaian penurunan kemiskinan ekstrem Jatim ini lebih baik dari capaian dan penurunan Nasional. Mudah-mudahan di tahun ini prosentase tersebut bisa semakin mendekati nol persen,” katanya.
Kemudian, Jatim juga menjadi provinsi terbaik penyelenggaraan Pemda atau Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah (EPPD). Dimana pada tahun 2021 Jatim mencapai skor 3,61 dan tahun 2022 Jatim mencapai skor 3,69.
“Ini bukan sesuatu yang sederhana. Bahkan ada tim datang ke Jawa Timur penasaran kenapa EPPD Jatim selalu tertinggi. Saya ingin menyampaikan ini kepada saudara-saudara sekalian bahwa saudara insyaAllah sudah pada posisi well manage. Jadi nggak bisa main-main di semua struktur,” tegasnya.
Khofifah juga berpesan kepada seluruh peserta orientasi PPPK untuk ikut berkontribusi dalam menjaga dan mengembangkan capaian prestasi tersebut.
“Jagalah segala layanan terbaik, prestasi terbaik. Insyaallah Jawa Timur hari ini sudah jadi provinsi terdepan di antara seluruh Provinsi di Indonesia,” ujarnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow di jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com