Emak-emak Nganjuk yang Lulus Sekolah Orang Tua Hebat Diwisuda

, Nganjuk Marhaen Djumadi menghadiri wisuda orang tua yang memiliki balita dan program sekolah (SOTH) kartini.

Sebelum diwisuda dan dinyatakan lulus, para orang tua tersebut mengikuti pendidikan dan pembinaan selama tiga bulan.

Wisuda Nganjuk yang lulus sekolah orang tua hebat tersebut di Balongasem, Lengkong. Sebanyak 28 orang tua yang lulus diwisuda.

Marhaen menyampaikan ucapan selamat kepada orang tua hebat yang telah lulus mengikuti program digagas Dinas BKKBN Provinsi Jawa Timur tersebut.

Menurut Marhaen pentingnya menjadi orang tua yang hebat dan tangguh. Menjadi orang tua yang sensitif terhadap anak dan keluarga.

Artinya, orang tua harus cakap dan terampil dalam mengasuh, mengasihi, dan mengasah anak atau buah hati mereka bersama keluarga, jelas Kang Marhaen.

“Sekolah Orang Tua Hebat ini adalah sebagai upaya kita untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam memberikan pengasuhan yang tepat, demi meningkatkan kualitas generasi penerus,” katanya.

Pembina Program Keluarga Sejahtera dan Keluarga (KSPK) BKKBN Jawa Timur Yuni Dwi Tjadikijanto memberikan apresiasi atas wisuda tersebut.

Yuni mengatakan peran serta Pemerintah Kabupaten Nganjuk dan tingkat desa dalam mendukung program sekolah orang tua hebat yang berlangsung selama 3 bulan dikatakan berhasil.

Sebab, respon masyarakat mengikuti program tersebut sangat baik. Terbukti, 28 orang tua hebat sukses diwisuda.

“Sekolah selama 3 bulan sudah selesai dan plong. Alhamdulillah semuanya lulus!,” kata Dwi.

Hal itu membuatnya semakin yakin bahwa di Kabupaten Nganjuk akan lahir orang tua-orang tua hebat dan berkualitas.

“Sehingga melalui sekolah orang tua, meraka lulus menjadi orang tua berkualitas bagi keluarga dan anak-anaknya,” ujarnya.

Selain itu, Yuni juga menyampaikan dukungan pelaksanaan dan terbentuknya SOTH di Nganjuk. Ia berharap juga bisa diwujudkan di seluruh desa atau kelurahan yang ada di Kabupaten setempat.

“Tujuannya adalah untuk memberikan ilmu, meningkatkan kemampuan ibu-ibu (orang tua) dalam mengasuh anak berkualitas, terutama anak balita dalam penurunan stunting,” katanya.

Karena Menurutnya, kualitas pengasuhan sangat menentukan kualitas generasi penerus yang dilahirkan oleh satu keluarga. Debab, masa awal kehidupan setiap individu atau anak dimulai dari lingkungan keluarga.

Maka peran orang tua, kata Yuni Dwi Tjadikijianto, adalah sangat penting, penerapan asah, asih dan asuh menjadi kunci keluarga sejahtera dan anak berkualitas.

“Sehingga kalau semua ibu-ibu paham bagaimana pengelola anak dengan baik. Cita cita kita 2025 menciptakan generasi emas, cerdas sehat dan unggul akan terwujud,” kata dia menandaskan.

Ditambahkan oleh Yuni, pola asuh yang baik terhadap anak utamanya balita juga berdampak pada pencegahan stunting.

Dapatkan update berita menarik hanya di .com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.