Probolinggo, Jurnal Jatim – Ojek kuda yang melakukan aksi meminta uang (memalak) wisatawan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur karena merekam tanpa ijin kemudian viral di media sosial akhirnya meminta maaf.
Permintaan maaf itu disampaikan langsung oknum ojek kuda bernama Suyono (52), pria, asal Dusun Cemara Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo.
Dalam video permintaan maaf berdurasi 48 detik itu, Suyono menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya kepada Aldi pemilik akun tiktok @aldidutcho dan berjanji tidak mengulangi lagi.
“Selamat siang kepada seluruh rakyat Indonesia. Saya Pak Suyono, pemandu kuda di wisata Gunung Bromo. Meminta maaf atas viralnya video saya yang berbuat tidak semestinya. Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar besarnya khususnya kepada Bapak Aldi pemilik akun tiktok aldidutcho dan berjanji tidak mengulangi lagi,” katanya.
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi menegaskan kepolisian bergerak cepat dengan berkoordinasi bersama TNI dan TNBTS untuk menindaklanjuti video viral diduga pemerasan tersebut.
“Kepolisian bersama TNI dan TNBTS turun tangan dengan memberikan hukuman untuk memberikan efek jera pelaku. Langkah cepat dilakukan untuk mewujudkan sikap humanis dan menjaga kearifan budaya lokal,” katanya menegaskan, Jumat (24/6/22).
Adanya permintaan maaf yang disampaikan oleh Suyono, diharapkan menyadarkannya dan menjadi jera atas perbuatannya tersebut. Sebab, selain menyakiti perasaan wisatawan dan masyarakat luas, juga bisa melanggar hukum.
”Pelaku selain membuat kegaduhan dan menyakiti perasaan wisatawan dan masyarakat luas, juga melakukan tindakan pemerasan,” katanya.
Lebih lanjut Teuku Arsya menambahkan permintaan maaf yang disampaikan Suyono dengan mengakui kesalahan dan tidak akan mengulangi lagi sebagai bentuk hukuman efek jera yang mengedepankan kondusifitas dan edukasi.
“Mengingat itikad baik dari pelaku pun menjadi alasan untuk diberikan restoratif justice. Apalagi saat ini sektor pariwisata Gunung Bromo mulai bangkit semenjak pandemi COVID-19,” pungkasnya.
Sebelumnya, seorang wisatawan Gunung Bromo Probolinggo mengalami kejadian tak mengenakkan ketika tengah merekam Kuda dari belakang. Hal tersebut tampak dalam unggahan akun Instagram memomedsos.
“Hati-hati kalau ke Bromo, jangan sukur ambil video,” tulis wisatawan dalam unggahannya dikutip Kamis (23/6/2022).
Wisatawan mulanya mulanya merekam penunggang kuda dari belakang. Kemudian, tiba-tiba dia ditegur dengan nada tinggi oleh sang penunggang kuda tersebut.
Penunggang kuda itu mendadak langsung meminta uang Rp50 ribu kepada wisatawan itu. Ia pun sempat terkejut karenanya dan mengatakan akan menghapus video yang dia ambil. Meski demikian, penunggang kuda itu tetap meminta uang dengan cukup memaksa.
“Uangnya mana? Rp50 ribu? Lho, sampean shooting nggak bilang-bilang direkam dari belakang. Walaupun dihapus, uangnya mana?,” bentak penunggang kuda tersebut.
Wisatawan itu pun sangat keheranan karena mendadak dimintai uang. Dia tidak tahu jika tidak diperbolehkan mengambil video. Karena memaksa, dia pun menuruti apa yang diminta oleh si penunggang kuda itu.
Video yang diunggah tersebut lantas menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar pun memenuhi unggahan hingga menjadi viral.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.