Wanita 49 Tahun Berteriak di Sawah, Diduga Hendak di Perkosa

(Jurnaljatim.com)Seorang pria yang diduga akan melakukan percobaan terhadap perempuan emak-emak, di Desa Karangwinangon, Mojoagung, , diamankan setempat, Senin siang (17/2/2020).

Pria yang diamankan tersebut, langsung dibawa ke Balai desa setempat, dan selanjutnya diserahkan ke Polisi untuk di mintai keterangannya.

Ayu, atau Sekdes, Karangwinongan, Kecamatan Mojoagung, menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar jam 10.30 WIB, saat perempuan berinisial SN (49) pulang dari sawah menuju ke rumahnya.

Ketika berada di yang hanya bisa dilalui roda dua, area persawahan, masuk dusun Karangmenjangan, Desa setempat, emak-emak tersebut berpapasan dengan pria yang diperkirakan berusia 40 tahun.

“Saat itu Ibu SN, kerja di sawah, kemudian pulang dan berpapasan dengan terduga pelaku. kalau dari keterangan korban, Kira-kira pria itu tanya alamat,” ujar dia.

Setelah bertemu dengan pria tersebut, wanita paruh baya itu tiba- tiba berteriak minta tolong. Menurut Ayu, korban mengaku sempat dianiaya dan mengaku sempat akan diperkosa oleh pria tersebut.

“Kemudian ibunya minta tolong setelah itu ditolong oleh para proyek yang ada di sebelahnya lahan tebu, karena jalannya adalah jalan setapak kanan kirinya tebu sudah tinggi-tinggi, jadinya rimbun,” ujar Ayu di konfirmasi sejumlah wartawan di Mapolres Jombang.

Korban lalu diantar warga ke Balai desa. Sementara, pekerja lainnya mengejar pria yang saat itu mengendarai motor jenis Suzuki RC. Setelah berhasil ditangkap, pria itu dibawa ke Balai Desa.

“Ketika ibu teriak minta tolong pekerja proyek pada turun semua dan mengejar pelaku. Sementara pelaku di kejar, ibunya ini diantar ke desa oleh warga. Kemudian staf kami ke TKP dan kembali lagi dengan pelaku itu tadi,” ujarnya.

Ayu menjelaskan, Saat berada di Kantor Desa, pihaknya belum sempat melakukan mediasi. Sebab, saat itu situasi di desa sudah heboh dan banyak warga yang datang. Beberapa warga emosi hendak menghakimi pria tersebut. Namun berhasil dihalang-halangi aparat Pemdes setempat.

“Belum sempat mediasi, baru pertanyaan awal itu massa sudah heboh, sempat memukul tapi se anarkis itu dan kita halang-halangi,” tuturnya.

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihak desa menghubungi Polsek setempat lalu dilakukan mediasi ke Polsek. Ngakunya warga Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben, Jombang,” paparnya.

Kapolsek Mojoagung, Kompol Paidi, membenarkan ada kejadian tersebut. Namun, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan kejadian itu. Sebab, tidak ada saksi dalam kejadian itu.

“Tidak ada pendukung dan saksi kejadian itu. Kita limpahkan ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Jombang,” pungkasnya.


Editor: Hafid