JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Polisi memburu seorang laki-laki pengendara sepeda motor yang diduga kuat menjadi saksi kunci atas tewasnya Sri Witnowati (44) warga Dusun Tejo Utara, RT 01 RW 03, Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa timur.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Azi Pratas Guspitu, mengungkapkan, dari keterangan saksi di lokasi kejadian, sempat melihat seorang laki-laki yang mengendarai sepeda motor mendorong sepeda korban dari belakang.
“Saksi melihat laki-laki mendorong sepadanya korban. Dalam artian, dibantu mendorong sepeda korban dari belakang yang saat itu berjalan di depan kendaraan,” kata Azi kepada Jurnaljatim.com, Kamis (31/10).
Saksi tidak mengetahui secara pasti penyebab korban jatuh dari sepedanya. Saat itu, kata Azi, pengendara motor honda beat warna putih yang mendorong korban berhenti di lokasi dan menolong korban.
“Yang mendorong itu sempat menolong korban yang masih hidup, mengambil HP korban terus dikasihkan ke saksi dan bilang ini hpnya korban. Terus yang bantu mendorong ini pergi beralasan ke tempat temannya (cari pertolongan) dulu, tapi dia tidak kembali,” terang Azi.
Tidak lama setelah itu, korban meninggal dan mayatnya ditemukan tergeletak di tepi Jalan Raya Basuki Rahmad, tepatnya di Dusun Karang Kletak, Desa Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Berdasarkan hasil outopsi, korban mengalami luka robek pada bagian kepala. Luka di kepala belakang membuat korban terus mengeluarkan darah hingga meninggal.
“Kalau dari hasil otopsi ada luka robek di kepala, bagian belakang. Luka robek, 1 sentimeter. Itu yang membuat korban kehilangan banyak darah,” beber Azi.
Azi menambahkan, korban berpamitan kepada kelurganya untuk mengambil uang di tempat teman prianya yang ada di wilayah Perak, Jombang.
“Pamitnya mau mengambil uang Rp 200.000 di teman prianya untuk membayar hutang. Kemudian korban berangkat memakai sepeda pancal,”kata AKP Azi Pratas Guspitu.
Mayat Sri Witnowati ditemukan tergeletak di tepi jalan raya pada Selasa pagi (29/10). Korban masih memakai pakaian lengkap. Yaitu celana jeans biru tua, kaos dalam merah, jaket jumper warna biru, serta jilbab merah muda atau pink.
Saat diperiksa oleh petugas, terdapat luka di kepala bagian belakang. Tidak ditemukan identitas korban. Di sekitar lokasi, ditemukan sepasang sandaljepit perempuan warna hitam ponsel dan sepeda angin atau sepeda pancal milik korban.
Azi sebelumnya juga menyampaikan, sebelum ditemukan meninggal, korban sempat cek-cok melalui pesan singkat SMS dengan seorang pria. Hal itu diketahui dari isi pesan singkat di ponsel korban yang saat ini telah diamankan oleh polisi.
“Dia (korban) cekcoknya itu melalui SMS dan kita sudah kroscek ke si prianya. Pria tersebut tidak tahu ada kejadian seperti tadi bahwa korban ini meninggal. Nah HP nya si pria itu juga sudah mati lama sekitar udah 20 jam yang lalu,” kata mantan Kasat Reskrim Polres Malang ini.
Editor: Hafid