Nganjuk, Jurnaljatim.com
Muhammad Slamet (13) bernasib kurang beruntung. Ia terlahir dari keluarga kurang mampu dan menderita bocor jantung. Anak pertama pasangan Diman – Katiyem warga Desa Kedungombo Kecamatan Tanjung Anom selama ini hanya bisa tergeletak.
Muhammad Slamet (13) bernasib kurang beruntung. Ia terlahir dari keluarga kurang mampu dan menderita bocor jantung. Anak pertama pasangan Diman – Katiyem warga Desa Kedungombo Kecamatan Tanjung Anom selama ini hanya bisa tergeletak.
Diman, orang tuanya tidak mempunyai biaya untuk pengobatan anaknya itu ke Rumah sakit. Sehingga, perawatan bocah malang itu hanya dilakukan di rumahnya saja.
“Slamet saya ikut sertakan BPJS tapi untuk biaya mondar mandir rumah sakit dan makan tidak ada,” tutur Diman pada wartawan.
Nasib kurang beruntung juga dialami Muhamad Jazuli. Bocah berusia dua bulan itu menderita gizi buruk, yakni infeksi paru paru. Balita berusia dua bulan itu terkena infeksi paru dan kesulitan dalam bernafas. Anak pasangan Muhamad Markam dan Rubingah itu sempat dirawat di RSUD Kertosono, namun kondisinya tidak kunjung membaik.
Pemerintah setempat yang mendengar kabar itupun akhirnya tersentuh hati. Melalui Ketua Gerakan Pengentasan Gizi Buruk (Gentasibu) Ita Triwibawati Taufiqurrahman, langsung mengevakuasi kedua anak tersebut ke Rumah Sakit Umum Nganjuk untuk di observasi dan perawatan lebih lanjut dengan biaya pemerintah setempat.
“Kami sangat berharap perhatian pemerintah bagi warga kurang mampu hingga anak kami sembuh dan gratis pengobatannya,” tambah Markam. (mar/jur)
No tags for this post.
Komentar